Bianca merasa senang dengan keberadaan pria bartender itu. Selain tampan, sifat pria bartender itu sangatlah lucu. Cukup genit, tetapi menyenangkan, dan sama sekali tidak membuat hati Bianca risih maupun risau. Sudah dua jam sejak keberangkatannya ke klub malam tersebut, ia hanya menghabiskan waktu untuk berbincang. Tentu saja dengan sang bartender yang mengaku memiliki nama Jack.
"Hei, Jack. Aku pikir kau adalah pria paruh yang meresahkan, tapi ternyata kau cukup menyenangkan juga ya? Aku sampai lupa waktu hanya karena berbincang denganmu, sampai hari kian malam dan klub malam ini begitu ramai. Waaah ... aku tidak menyangka Kak Tiara bisa dekat dengan dirimu. Mm ... apakah kalian benar-benar hanya berteman? Atau ... sudah memiliki hubungan spesial?" tanya Bianca mulai penasaran mengenai hubungan Tiara dan Jack.
