Kresna merasa kecewa. Namun bukan kecewa karena suatu luka. Penolakan Kinara terhadap ajakannya untuk makan burger, maksudnya untuk bertemu dengannya, jujur saja membuat hatinya sedikit nyeri. Namun apalah dan siapakah dirinya, jika sampai memaksa klien yang sudah merangkap sebagai temannya tersebut? Lagi pula, seharusnya Kresna juga mengerti dan lantas memahami. Kinara bukan wanita biasa yang hidup normal sebagai ibu rumah tangga yang selalu berada di rumah dengan segala kesibukan rumahan yang seolah tidak pernah habis. Kinara adalah seorang CEO wanita yang sukses selama lima tahun terakhir selama menjabat. Dan Kinara akan segera mewarisi semua aset mewah milik sang orang tua. Namun demi mencapai itu semua, Kinara harus mengorbankan waktu bebasnya dan tetap bekerja.
"Aku ingin sekali bertemu dengan Kakak," gumam Kresna sembari menatap layar komputer, tetapi benaknya justru membayangkan wajah Kinara yang semakin cantik ketika sedang tersenyum.
