Chereads / BALAS DENDAM MANTAN ISTRI / Chapter 14 - HARI BAHAGIA

Chapter 14 - HARI BAHAGIA

Hari-hari Sekar sekarang penuh kebahagiaan seakan dunia penuh bertaburan bintang-bintang yang gemerlapan dan hatinya bagai menari-nari ditaman yang penuh dengan bunga-bunga yang indah dan Sekar selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga kebahagiaan ini jangan cepat berlalu. Suaminya hanya datang atau pulang kerumah tiap hari Jum'at dan kembali ke Jakarta Senin subuh. Walaupun suaminya, pulang kerumah hanya pada hari libur, mereka hanya terpisah jarak dan pekerjaan, tetapi itu tidak menjadi persoalan, tetap saja Sekar bahagia, suaminya walaupun terpisah perhatiannya penuh pada anaknya. Dan juga setiap ada kesempatan selalu video call.

Terkadang Sekar merasa rindu untuk bertemu dengan Johannes, karena Sekarsangat mencintai suaminya, Johannes adalah cinta pertamanya. Suatu saat pada waktu Sekar hendak berangkat kerja sedang memanaskan mobil tiba-tiba ada yang datang terus asisten rumah tangganya yang sedang menyuapi Chandra berlari untuk membuka pintu rumah dan Sekar bertanya, "Siapa, Mbok."

"Oh, ini bu, coba lihat siapa yang datang," katanya. Lalu Sekar lihat ke depan dan alangkah kagetnya yang datang itu ternyata adik-adiknya yaitu Sonya dan Maria lalu mereka berlari memeluknya, karena mereka sudah tidak bertemu selama kurang lebih lima tahun lamanya, sesudah mereka saling melepas rindu kemudian adiknya bercerita mereka sudah tidak kuat tinggal dengan mama, karena kalau mereka bawa teman laki-laki atau kekasih mamanya selalu mencela kekurangan orang, jadi adiknya sedih berkata , "Kalau, begini terus kami-kami ini bisa tidak menikah, karena laki-laki takut kerumah dan perkataan mama sangat pedas sekali Kak."

"Yang kami heran, mama itu senang sekali mencela orang Kak, kami jadi malu didepan teman-teman," ujar adiknya lagi. Sekar hanya berkata, "Mama kita, itu sudah biasa yang ada di mulutnya hanya untuk menghina dan mencela orang lain." "Oh, Kakak sampai lupa, kalian bisa tahu rumah kakak dari siapa ?" tanya Sekar.

"Dari Papa kita, Kak," kata mereka dengan serempak. "Oh, jadinya Papa yang beritahu kalian," kata Sekar. "Mulanya, Papa tidak mau memberitahu dan kami ancam, kami mau kabur kemana saja, karena kami kesal dengan mama, dan mama kami tidak seperti mama orang lain sekarang, mama kita yang sekarang, kita tdak kenal, kenapa ya Kak? ujar mereka. Lalu jawab Sekar, "Ya, sudahlah, berarti mama kita masih sakit, belum sembuh, waktu itu yang bawa berobat teman kakak yaitu Herman dan mama mulai sembuh, tetapi sekarang Hermannya lagi tugas ke luar negeri jadi mama pengobatannya terhenti." Dan ketika melihat jam waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB menunjukkan waktu Sekar harus berangkat kerja menunaikan tugas, dan langsung Sekar menuju mobil yang baru saja di panaskan dan kemudian Sekar berkata pada kedua adiknya, "Nanti sesudah pulang kerja akan kita teruskan cerita," katanya.

Lalu adiknya menjawab, "Ya, kak." Setelah kantor usai Sekar bergegas untuk pulang ke rumah, karena keluarganya telah menunggu kepulangannya. Sesampainya dirumah benar saja mereka semua telah menunggu untuk jalan-jalan keliling daerah ini dan tidak sempat lagi ganti pakaian langsung jalan saja, kemudian mereka mampir ke rumah makan langganan untuk isi perut karena mereka semua sudah lapar. Setelah puas berkeliling dan makan maka mereka memutuskan untuk pulang karena haripun telah larut sebab besok Sekar harus masuk kerja karena ada peninjauan dari kantor pusat. Ketika sedang sarapan pagi Sekar bertanya kepada kedua adiknya, "Sekarang kalian disini apa yang akan kalian kerjakan, di daerah ini ? "Kami, mau mencari pekerjaan disini, kami betah tinggal disini walaupun disini kami baru," kata mereka. Lalu jawab Sekar, "Baiklah, kalau begitu." "Cari pekerjaan, dan mudah-mudahan kalian cepat dapat pekerjaan, dan masalah tempat tinggal kalian tidak usah kontrak rumah, cukup tinggal di rumah kakak, rumah kakak ini besar banyak kamarnya, juga jadi rumah ini tidak sepi," kata Sekar. Mereka menjawab, "Iya, kak." Dan sesudah sarapan pagi lalu Sekar bergegas untuk berangkat kerja ke kantor, tidak terasa hari berlalu dengan cepat, tibalah hari yang Sekar tunggu yaitu kedatangan suaminya dari Jakarta karena hari ini hari Jum'at dan pada malam harinya Johannes suaminya sudah tiba dari Jakarta. Tetapi kedua adiknya tidak tahu bahwa Sekar telah menikah dengan Johannes, dan ketika pagi hari sewaktu mereka berkumpul di meja makan, mereka terkejut melihat Johannes ada, lalu mereka memberi salam dan Sekar mengatakan, "Ini Mas Johannes, sekarang sudah jadi suami kakak, Papa yang menikahkan kami." Mereka berdua hanya mengangguk dan tersenyum. "Kak, sekarang hari libur, kalau kakak ada waktu senggang beritahu kami bekerja dimana yang cocok untuk kami berdua," kata mereka. Lalu Johannes mengatakan, "Kalian, lulusan apa ?" "Aku lulusan Sarjana Komunikasi Mas," ujar Sonya.

Lalu Maria mengatakan, "Aku Sarjana Keguruan Mas." "Oh. begitu berarti kalian semuanya Sarjana, kalau begitu nanti Mas yang akan carikan pekerjaan, karena Mas disini banyak teman juga banyak relasi," katanya.

Pada hari Senin subuh sudah waktunya Johannes kembali ke Jakarta, tetapi ketika Sekar bangunkan dia tidak bangun dan mengatakan kembali ke Jakartanya besok karena hari ini dia ingin menemui seseorang yang penting. Dan ketika Sekar berangkat kerja, suaminya pergi dengan Sonya dan Maria, untuk bertemu dengan teman atau relasinya dan mereka berdua harus membawa surat-surat atau berkas yang penting jika nanti diperlukan sudah siap. Ketika kerja telah usai Sekar bergegas pulang, karena memang ingin cepat sampai dirumah bertemu dengan orang-orang yang disayangi, terlebih bertemu dengan Chandra. Sesampai di rumah hanya ada Chandra dan si mbok asisten rumah tangga, sedangkan suaminya belum kembali beserta kedua adiknya.

Ketika menjelang magrib, barulah mereka tiba dengan wajah yang ceria, lalu kedua adik Sekar masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri dan suaminya duduk di meja makan minum air putih yang sudah Sekar siapkan, kemudian Sekar katakan, "Mandi dahulu Mas, biar segar badannya, setelah kalian sudah mandi semua langsung saja kita makan malam, aku lihat kalian sangat lelah." Dan ketika makan malam, tidak ada satupun yang bicara semuanya makan dengan lahapnya. Sesudah selesai makan malam kedua adiknya langsung masuk kamar untuk istirahat karena besok mereka sudah mulai bekerja. Dan malam itu, suaminya masih menonton televisi belum tidur Sekar heran,"Kenapa mas belum tidur." Sekar bertanya. Lalu suaminya menjawab, "Aku, tidak jadi kembali ke Jakarta besok, karena masih ada urusan disini yang belum beres yaitu urusan pekerjaan Sonya dan Maria, karena besok aku yang antar mereka ke tempat kerja masing-masing, karena mereka masih asing daerah ini." Akhirnya suaminya tertidur didepan televisi dan Sekar membangunkan untuk pindah tidurnya. Keesokan harinya biasa mereka sesudah sarapan pagi, mereka lalu bergegas untuk berangkat kerja ke tempat masing-masing.

Pagi itu Johannes mengantar kedua adiknya Sekar ke tempat kerjanya dan dia kembali ke rumah bermain dengan Chandra. Ketika jam kerja telah usai Sekar bergegas untuk pulang dan tidak disangka suaminya telah menunggu di lobby kantor dia tidak membawa mobil, Sekar senang karena suaminya menjemput di kantor, lalu mereka bersama-sama pulang ke rumah. Pada keesokan harinya, hari rabu subuh, suaminya kembali ke Jakarta. Dan seperti hari-hari biasa mereka melakukan rutinitas pekerjaan rumah tangga dan kantor.