"Kamu kenapa Mel?" tanya Ibu bingung.
Ibu yang baru saja muncul dari balik pintu kamarku, berjalan pelan menghampiriku.
"Kapan ibu pulang dari Hongkong? Bukannya harusnya pulang besok?" sahutku sambil menyimpan handphone-ku.
"Ibu kangen sama kamu. Jadi pulang. Kamu kenapa ngelamun? Ada masalah?" tanya Ibu sambil duduk di ranjang menghadap ke arahku yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang.
Ibu adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupku. Sesuatu yang besar seperti ini tentu harus bercerita padanya.
"Bu, ada seseorang yang baru-baru ini menemuiku. Dia bilang tahu identitasku yang sebenarnya. Dia tahu siapa orang tuaku. Dia juga bahkan bilang aku memiliki saudara kembar."
Ibu hanya terdiam cukup lama setelah mendengar ceritaku. Namun pada akhirnya ia tersenyum dan membelai lembut puncak kepalaku.
"Mel, kalau memang seperti itu keadaannya, itu bagus. Kamu jadi tahu kan keluarga kamu yang sebenarnya."
Aku hanya tersenyum getir mendengar ucapan Ibu.