Di tempatnya saat ini merupakan wilayah atay tempat yang belum didatangi Agnia. Ia menatap tautan tangannya dengan Dirga.
"Bagus kan villanya? Maira juga terlihat senang," ujar Dirga menatap lembut Agnia.
Wanita tersebut mengangguk. "Sangat indah. Aku jadi ingin sering ke sinj."
"Boleh saja kalau saat cuti tiba."
*****
kaum werewolf. Tentu mereka mempunya keuntungan jika bertarung di sini dan Lucy tak berniat untu mati di teritori werewolf.
"Sekarang, apa yang harus aku lakukan?"
Ceklek
Pintu terbuka, tapi kali ini Lucy memutuskan untuk mengabaikan si pmbuka pintu yang telah masuk ke dalam kamarnya. Suara langkah kaki terdengar lenih ringan dan terkesan santai.
Saat Lucy melihat, tiga orang pelayan masuk. Salah-satunya memegang nampan berisi makanan serta minuman.
"Luna, kami mebawakan anda makanan. Semoga Anda menyukainya."