Dirga menatap ponsel yang ada di tangannya. Ia bimbang apakah harus menghubungi Agnia atau tidak.
"Hubungi atau tidak ya?" tanyanya pada diri sendiri.
Dadi kemarin malam Dirga menunggu balasan dari Agnia, tapi wanita itu tak kunjung memberi kabar.
*****
Felix sudah berhenti menangis. Bayi itu bahkan sudah bisa tertawa seperti tadi saat Savita menggelitiki perutnya.
"Nah begitu. Jangan menangis lagi ya atau wajah Theo akan jelek." Savita kembali menggesekkan hidungnya ke perut buncit Felix. Felix pun terkikik.
Tak lama kemudian, si pengasuh bayi pun datang. Ia tadi langsung ke dapur dan membuatkan susu untuk anak majikannya tersebut.
"Nona, Anda bisa beristirahat. Biarkan saya yang menggendongnya."
Savita menggelengkan kepalanya. "Tidak usah. Biar aku saja."