Sontak satu kata itu berhasil membuat Dirga menoleh ke arahnya. "Apa? Bagaimana bisa?"
Agnia masih diam dan memerhatikan keadaan sekitar. Wanita tersebut menghela napas cukup berat.
"Aku tidak tau, tapi kita harus cari tau secepatnyaa."
Dirga diam untuk sesaat sebelum mengangguk seraya berkata, "Kamu benar, Agnia."
Ia sengaja memegang gelas dan sesekali meminumnya agar tak ada yang mencurigainya karena berdiri sendiri tanpa melakukan aktivitas apa pun.
Pria tadi berjalan meninggalkan gedung setelah selesai berbincang-bincang dengan rekannya. Lebih tepatnya keluar lewat jalan belakang.
Dentuman musik terdengar ke penjuru ruangan, bahkan hingga ke luar gedung. Orang-orang berjoget ria tanpa beban. Bau alkohol juga menyengat di mana-mana.
Seorang wanita baru saja masuk. Ia memandang dengan malas orang-orang tersebut. "Bagaimana bisa orang-orang bersenang-senang di tempat menjijikkan ini?Parahnya ada yang melakukan aksi yan tak senonoh secara terang terangan."
