"Baik." Karyawan itu segera mengisi air di gelas yang tak jauh dari sana. Ia segera menyerahkannya pada Agnia.
Agnia meminumnya dengan terburu buru. Ia terbatuk setelah meminumnya. Ia memberikan gelas tersebut pada si karyawan. "Terima kasih."
"Sqma sama bu Agnia. Ada yang bisa saya bantu lagi."
"Tidak perlu."
"Kalau begitu saya ijin pergi bu."
*****
Tak terasa bis yang Twyla naiki telah sampai di tempat tujuan. Tak jauh dari tempatnya sekarang, terlihat pepohonan di kanan dan kiri membelah jalanan di tengahnya yang tak begitu luas.
"Kita sudah sampai. Silakan kalian turun. Ingat, turun yang tertib," ucap Mr. Blake. Pria paruh baya itu tidak langsung turun melainkan berjalan ke arah sopir dan berbicara dengannya.
Twyla menoleh ke samping, mendapati Samanta masih tertidur dengan pulasnya. Padahal, ia yang mengantuk, tapi justru Samantalah yang tidur.
"Gadis ini malah yang tertidur," batin Twyla.