Dirga datang bersama Agnia. Pria itu berkata, "Benar apa kata Laura, jangan mengkhawatirkan yang tidak perlu. Semua pasti akan baik-baik saja. Tiara adalah Wanita yang tangguh. Jadi, aku yakin dia cukup tangguh untuk melawan rintangan yang ada." Dirga meyakinkan. Mencoba meyakinkan.
Agnia mengangguk setuju. "Ya Benar."
Sedari tadi Agatha mengendarai mobilnya untuk mencari alamat yang dituju, tapi sayangnya wanita itu tak kunjung menemukannya.
"Nomernya juga tidak aktif. Harusnya aku meminta detail alamat lengkapnya."
Tak jauh dari tempatnya berada, ada seorang anak kecil yang terduduk di trotoar. Lebih tepatnya seorang anak perempuan yang kini sedang menangis. Mata Agatha memicing untuk memastikannya, tapi ternyata anak perempuan tersebut benar benar nyata dan ada.
