"Sampai kapan kakak akan terus hidup seperti ini? Aku tidak mengerti mengapa kakak begitu memuja-muja uang sekarang. Padahal dahulu kakak tidak begini. Aku bahkan tidak percaya kalau kamu adalah kakakku."
Terkadang saat Vina terlelap akibat mabuk, Adhisti akan mengeluarkan uneg-unegnya yang tak bisa diungkapkan secara langsung. Adhisti menerawang ke masa lalu. Saat dirinya berusia tujuh tahun dan sang kakak tiga belas tahun. Saat itu Vina lah yang mengajarkan cara menabung dan hidup hemat.
Namun, kini, semua berubah. Tidak ada lagi Vina yang hemat melainkan seorang wanita yang memuja serta menghamburkan uang banyak dalam sekejap.
Adhisti membenarkan posisi tidur Vina. Ia juga membawakan selimut. Udara cukup dingin ditambah hujan rintik-rintik.
"Seandainya Kakak bukan kakakku, maka akan lebih mudah untuk pergi dan memutuskan hubungan."
*****