Chereads / Air Mata Agnia / Chapter 180 - Bab 180

Chapter 180 - Bab 180

"Aku tidak mengatakan apa pun. Aku juga tak ingin itu terjadi. Kau saja yang terlalu percaya diri."

Dari arah belakang, tampak Paula membawa puding cokelat yang tersisa setengah di tangannya. "Bibi, ayo kita berangkat."

"Ke mana?"

"Tentu saja berkemah, Bi. Apa Bibi lupa?"

"Bibi Agatha memang pelupa, Paula. Maklum, faktor usia bisa membuat orang cepat lupa." Tentu saja ucapan tadi berasal dari Aldrich. Pria itu terkekeh melihat wajah kesal Agatha.

"Jangan dengarkan daddymu, Paula. Dia memang suka mengada ngada. Katakan pada daddymu untuk tidak sering begadang atau dia akan lebih sering meracau dari pada berkata logis." Kali ini giliran Aldrich yang memasang wajah kesal.

"Satu sama," ujar Agatha dalam hati.

Paula mana berani bilang seperti itu. Ia tidak sedekat itu pada Aldrich untuk bisa menasehati tentang kesehatan. Namun, Paula tetap mengangguk.

"Bibi, Daddy, kapan kita akan berangkat? Dari tadi kita terus bicara." Paula tak sabar untuk pergi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS