"Sepertinya kedua orang itu sedang bertengkar."
Dirga tahu siapa yang dimaksud Agnia. "Iya, kau benar. Lalu bagaimana? Apa kau atau aku harus turun dan menegur mereka agar menepikan mobilnya?"
"Tidak usah. Biarkan mereka bertengkar dan mengeluarkan semua yang terpendam di hati. Mungkim itu bisa meringankan beban yang mengganjal hati keduanya." Agatha masih fokus menatap dua di depannya.
"Sejak kapan pertengkaran itu bagus?"
"Maksudku, pertengkaran tanpa kekerasan. Baik fisik atau pun verbal. Kadang kadang perlu adanya pertengkaran, barulah apa yang ada di hati langsung keluar. Kalau dalam keadaan baisa, kadang ego lebih mendominasi untuk tidak mengungkapkan kebenarannya."
Aldrich menatap dengan raut wajah yang sulit diartikan. "Mendengar perkataanmu, sepertinya kau sangat pengalaman sekali ya."
Agatha menoleh pada Aldrich. "Tt-tidak!" Wanita tersebut segera mengalihkan pandangannya. "Aku pernah membaca buku dan aku mengulangi apa yang tertulis di sana. Itu saja."