"Apa maksudmu? Aku sama sekali mengerti."
*****
"Sudah Ra. Jangan dipikirkan lagi ya. lagipula itu kan terjadi dengan temanmu." Tiara langsung menatap kembali Ivan. "Maksudku, kamu sangat boleh bersimpati, tapi jangan sampai hal itu mengganggu keseharianmu ya. Fokus pada kehidupan kita Ra. Doakan saja semoga temanmu itu bisa kuat menghadapi cobaan yang diberikan padanya."
"Ya, kamu benar. Seharusnya aku tidak terllau baper begini. Maaf ya gara-gara aku kamu jadi kena marah deh."
"Tidak apa-apa." Ivan langsung memeluk Tiara dan mencum pelipis kekasihnya tersebut. "OIya, katanya kamu mau aku temani nonton film dan makan malam. AYok kita nonton film."
Tiara melepas pelukan mereka. "Makan malam kan sudah lewat. AKujuga sudah tidak mood untuk menonton film. Lebih baik aku tidur saja. Mungkin besok pagi perasaanku akan mmebaik."
Ivan mengangguk paham. "Baiklah kit tidur."
"Apa kamu tidak ada pekerjaan lagi?"