Suara sepatu miliknya begitu terdengar di pendengarannya. Ia melihat di depan sana. Di mana terdapat tiga pria sedang bermain kartu dengan ditemani perempuan di pangkuan masing-masing.
Matanya menangkap sosok pria yang sama yang dilihatnya di restoran kala itu. Pria yang menyewa seluruh restoran hanya untuk dirinya sendiri.
"Ternyata benar dugaanku. Pria itu bukan pria sembarangan," ucap Aretha dalam hati.
Ketiga pria tersebut menyadari kehadiran orang lain di ruangan tersebut. Mereka menoleh ke arah Aretha. Salah-satu pria itu berkata, "Cepatlah pelayan!" perintahnya yang melihat Aretha berjalan sangat lambat.
*****
"Maaf, ya, Aretha, aku tidak bisa pulang bersamamu," ujar Caroline merasa tidak enak terhadap Aretha.