Pria itu menggriring Agnia hingga ke tembok dan meletakkan kedua tangan besarnya di kedua sisi. "Apa kau tuli? JAWAB!"
"Ss-saya tidak bermaksud mm-melihat Tt-tuan. Sungguh. Saya tadi, tt-tadi hanya kebetulan ll-ewat dan tidak ada maksud apa pun. Percayalah pp-pada ... pada saya," jelas Agnia dengan terbata-bata. Tubuhnya lemas dengan rasa gemetar di sekujur tubuhnya. Ia bahkan menjatuhkan makanan yang dibawanua dan hal itu tak luput dari pandangan Aldrich.
Aldrich senang dengan rasa takut yang ditunjukkan perempuan di hadapannya ini. Ia merasa puas bisa mengintimidasi lawannya. "Buktikan."
Aretha mengernyitkan dahi dan menatap ke arah Aldrich. "Ap-pa?"
"Buktikan kalau kau memang tidak sengaja melihatnya," ucap Aldrich lebih jelas lagi.
"Saya tt-tidak tahu apa yang Anda maksudkan. Saya tidak tahu harus membuktikan seperti apa."