"Tuan, saya permisi keluar dulu."
*****
"Tentu saja aku sangat suka. Ini, indah sekali. Bagaimana kau bisa melalukannya dalam waktu secepat ini?" tanya Agatha.
"Apa kau lupa siapa suamimu ini? Aku bahkan bisa menyewa seluruh kota untukmu."
Aldrich mengembuskan napasnya kasar. Ia balik menatap Agatha. "Jangan khawatir."
"Bagaimana aku tidak khawatir kalau kau---"
Aldrich langsung menempelkan telunjuknya pada bibir Agatha. "Dengarkan aku dulu, ya. Aku akan jelaskan semuanya. Kau mau kan mendengarkanku?" tanyanya dan diangguki Agatha. "Aku hanya tergores. Maksudku, peluru itu tidak menembus pada tubuhku."
Agatha bernapas lega mendengarnya. "Tapi tetap saja aku khawatir."
"Sekarang kau bisa melihatnya sendiri kan kalau suamimu ini baik baik saja?"
Agatha mengangguk pelan. "Iya, tapi apa kau yakin baik baik saja?"