"Kau tahu cara terampuh untuk menyembuhkan ibumu? Dengan membuatnya tiada. Dengan begitu, ibumu tidak akan merasakan sakit."
"Kakek jangan membohongi Al!"
"Kakek tidak berbohong. Coba kau lihat ibumu itu. Dia sangat tersiksa saat ini. Bebaskan lah dia Al."
Bulan demi bulan berlalu. Begitu pun dengan tahun. Tapi bagi Lucy, satu detik tsrasa seratus tahun. Luka disekujur tubuhnya tak sesakit apa yang ada di hatinya.
Hatinya letih ingin berhenti. Sering kali Lucy berada di titik terendah hidupnya. Ingin rasanya mengakhiri hidup, tapi ada putranya yang sangat membutuhkannya. Lucy tak akan bisa tenang kalau Aldrich ada di dekat Albert.
Albert memberikan pengaruh buruk bagi anaknya. Dulu, Aldrich merupakan anak yang ceria dan suka berceloteh apa saja. Namun sekarang, bocah itu lebih banyak diam dan tak berekspresi. Entah apa yang dilakukan Albert padanya.