"Kenapa lihat-lihat? Mau menyalahkanmu atas insiden tadi?"
"Tt-tidak."
"Kenapa orang-orang hari ini begitu menyebalkan? Membuatku ingin menembaki kepala mereka satu persatu," ujar Aldrich pada dirinya sendiri.
"Ss-sebenarnya kita mau kk-kemana?" tanya
Robert melihat gelas yang berisi wine miliknya, tetapi pikirannya masih terpaku pada kejadian beberapa hari yang lalu.
Jujur saja, pikirannya menolak segala upaya yang akan dikatakan Aretha maupun Evan. Namun, hatinya masih ingin mencari tahu kebenarannya.
Aldrich tertawa pelan. "Apa pria sepertiku memiliki hati? Bukankah hatiku telah mati saat Lucy juga ikut mati?" ujarnya pada dirinya sendiri.
Saat ini Aldrich memilih untuk pergi ke apartemennya. Kondisi apartemen itu tak terurus. Banyak botol minuman dan makanan berserakan sedangkan Aldrich hanya menatap tak peduli.