"Bb-baik." Dengan tangan gemetar, ia merogoh saku dan memberikan dompet serta kunci taxi kepada para preman tersebut.
Sedangkan yang lainnya melihat adanya perempuan di dalam taxi pun mengahmpiri dan memukul kaca mobil. "Turun! CEPAT TURUN!" perintahnya dengan nada tinggi.
Sinar mentari tampak bersinar terang dengan rasa panas yang menyengat meskipun hari menjelang sore.
Denaya mengelap---menggunakan tisu yang dibawanya---keringat yang ada di dahi lalu membuang benda itu ke tempat sampah. Tangannya ia kibaskan ke depan wajah, berharap dapat menimbulkan angin segar.
"Panas sekali hari ini."
Ia baru saja keluar dari panti asuhan milik temannya. Tadinya ia akan ke rumah sakit mengingat temannya yang dirawat di tempat tersebut. Namun, sebelum ia datang ke sana salah seorang anak panti mengabari jika mereka sudah pulang.