Chereads / Air Mata Agnia / Chapter 87 - Bab 87

Chapter 87 - Bab 87

Ia menjatuhkan ponselnya saat dirasa pandangannya mengabur dan kepalanya semakin berat. Ia berusaha tetap mempertahankan kesadarannya. Namun, ia kalah dengan rasa sakit yang semakin menguasai.

Sebelum dirinya benar-benar pingsan, Denaya mendengar suara langkah kaki. Ada seseorang yang datang ke arahnya. Ia tidak bisa mendengar jelas apa yang diucapkan orang itu. Yang jelas tak berselang lama orang-orang mulai berdatangan dan saat itulah kesadarnnya benar-benar hilang sepenuhnya, terenggut kegelapan.

Sinar mentari tampak bersinar terang dengan rasa panas yang menyengat meskipun hari menjelang sore.

Denaya mengelap---menggunakan tisu yang dibawanya---keringat yang ada di dahi lalu membuang benda itu ke tempat sampah. Tangannya ia kibaskan ke depan wajah, berharap dapat menimbulkan angin segar.

"Panas sekali hari ini."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS