Dengan raut sebal Joshua duduk. Tak lama berselang, Esma datang membawa teh dan beberapa cemilan.
"Bibi Denaya, kenalkan ini Bibi esma dan Bibi Esma, ini Bibi Denaya." Aretha memperkenalkan kedua perempuan tersebut satu sama lain.
"Saya mendengar tentang Anda yang sangat baik," ujar Esma.
Beberapa minggu berlalu sejak kejadian itu. Aldrich beberapa minggu ini semakin sibuk mengurus perusahaannya yang semakin besar. Aretha justru senang. Setidaknya, perempuan itu tak perlu waswas berada di dekat Aldrich---meskipun hanya berlangsung sementara.
"Cantik," gumamnya melihat tanaman mawarnya yang mulai banyak.
Esma melihat pun ikut tersenyum. Perempuan itu senang melihat senyum terbit di wajah majikannya. Ia pun menghampiri Aretha. "Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Esma menawarkan bantuan.
"Di panti diadakan berkebun setiap minggunya. Untuk anak-anak dan aku juga ikut andil di dalamnya. Bibi Denaya yang mengajariku semua ini."
"Sepertinya dia perempuan baik dan hebat."