"Walupun orang lain tidak akan tahu persis seberapa besar kesedihan yang kita rasakan, tapi setidaknya kita sudah mengungkapka apa yang kita rasakan pada orang lain." Devano menoleh kearahnya lalu tersenyum manis membuat Viona terpana sesaat akan ketampanan Devano apalagi dengan semilir angin yang menerbangkan beberapa helain rambut Devano membuat kadar ketampanannya bertambah.
"Kenapa gue jadi deg-degan gini sih liat senyumnya Devano." Rutuk Viona dalam hati.
"Kakak pulang." ucap Viona saat sampai di rumah, ia lantas mendudukkan dirinya di sofa guna meredakan penat yang dirasakannya.
"Akhirnya kakak pulang, aku dari tadi nungguin kakak tau." ucap Kevin adiknya yang berumur 7 tahun yang sekarang tengah mengerucutkan bibirnya karna kesal menunggu sang kakak pulang. Viona yang melihat ekspresi Kevin terkekeh pelan, tidak biasanya adik kecilnya itu cemberut terlebih lagi karna menunggunya pulang.