"Tidak perlu. Aku bisa makan sendiri. Terima kasih atas keramah tamahaannya." Dengan cepat Lucy menyela perkataan Dominic. Berada di dekat pria tersebut sudah membuatnya gelisah, apalagi disuapi Dominic. Kocar-kacir perasaannya nanti.
Rasa kecewa pasti ada saat matenya sendiri menolak tawarannya, tapi Dominic mensyukuri satu hal, setidaknya Lucy sudah mau makan.
*****
Setelah makan, Dominic mengatakan bahwa dirinya akan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Lucy mendengkus kala mengingatnya.
"Memangnya dia pikir aku akan peduli? Huh, tentu saja tidak." Memang mulut bisa mengataan apa saja, tapi beda halnya dengan hati.
Sudah satu jam lamanya semenjak Dominic pergi, Lucy mulai merasakan kebosanan dan kesendirian.