Makanan yang dimakan kali ini terasa lezat apalagi jika makan ditemani oleh orang terdekat seperti yang Agnia lakukan kali ini.
Ia melihat ke arah Maira yang tampak senang memakan makanannya. "Bagaimana rasanya? Enak?"
Maira menoleh sebentar. "Enak, Bi Agnia."
*****
Sam mengikuti arah pandang Derix. Ia melihat pekatnya awan hitam yang membentuk gulungan-gulungan besar nan panjang memenuhi langit, disertai petir berwarna merah menyala dengan suara menggelegar memekakkan telinga. Angin pun mulai berembus cukup kencang membuat jubah keduanya melambai-lambai mengikuti arah sang angin.
"Ini...," Sam menghentikan ucapannya, tak tahu harus berkata apa.
Sam bukannya tak tahu pertanda apakah ini. Hanya saja dirinya terkejut, waktu yang mereka tunggu-tunggu akan segera tiba sebentar lagi. Sam menengok ke arah Derix dan dibalas anggukan.
