Semerbak harum kopi menguar ke ruang tamu. Wanita yang duduk di sana pun tak segan untuk menoleh.
Ia berkata, "Jangan repot-repot."
"Sama sekali tidak kok. Aku juga membuat untuk diriku sendiri. Lihat." Menatap satu csngkir lainnya.
Agnia tersenyum. "Terserah lah."
*****
Terlihat hanya dua orang yang tengah mengantre. Twyla bersyukur dalam hati setidaknya, ia bisa cepat pulang. Saat tiba gilirannya, kasir itu memerhatikan Twyla. Twyla yang menyadari itu pun membatin, apa ada yang salah dengan penampilanku?
"Pendatang baru?" tanya si kasir sembari melakukan tugasnya.
Twyla mengerjap kaget. Ia kira si kasir memerhatikan pakaiannya, tapi ternyata bukan. "Begitulah."
"Cukup mengejutkan melihat ada orang yang pindah ke sini. Biasanya, penduduk Forks lah yang pergi ke kota besar."
Twyla hanya mengangguk kecil sebagai respons. Ia merasa si kasir agak lancang menanyakan hal tadi. Menurutnya tidak masalah bila orang pindah dari kota besar ke kota kecil, begitu pun sebaliknya.
