"Kenapa lama Agnia?" tanya Dirga.
Sedari tadi ia menunggu tetapi Agnia itu tak kunjung keluar. Ia sempat ingin menyusul Agnia tetapi ia teringat mereka hanya membawa satu payung.
"Antriannya lumayan panjang." Hanya alasan itulah yang terpikir oleh Agnia.
*****
Adeva tak mungkin bercerita yang sebenarnya, bisa-bisa ia ditertawakan oleh Papanya karena kedapatan mengagumi seorang pria namun mendapat perlakuan ketus. Mau ditaruh dimana mukanya.
Reno mengangguk percaya dengan alasan Adeeva. Setelahnya hanya ada suara mesin yang melaju. Reno fokus menyetir sedangkan Adeeva menoleh ke samping, memperhatikan pepohonan berjejer rapi. Mulutnya menguap, rasa kantuk mulai menjalar. Kepalanya ia sandarkan, matanya mulai mrmberat.
"Kalau Adeeva mengantuk tidur saja. papa akan bangunkan setelah kita sampai." Adeeva mengangguk lemah membalas perkataan Reno.
•••••
"Adeeva." Reno mengguncang lengan Adeeva. "Bangun Adeeva! Kita sudah sampai."