Banyak yang mengatakan jika seorang perempuan dan laki-laki bersahabat maka salah-satu di antara mereka akan jatuh cinta dan ada juga yang mengatakan cinta berawal dari persahabatan. Memang benar! Hanya saja tak semua orang mengalaminya dan Adelia bukan salah-satu yang beruntung.
Kini pandangan Adelia menatap lurus ke depan. Memerhatikan pria yang dicintainya—Devan—sedang menelepon seseorang. Pikirannya berkecamuk, memikirkan kemungkinan yang terjadi.
Apa ini akhirnya? Apa aku harus merelakanmu dengan orang lain?
Ini memang salahnya, salahnya karena tak mengatakan perasaan yang sebenarnya. Adelia terlalu takut, ia tak ingin persahabatan yang terjalin semenjak duduk di bangku SMA putus begitu saja. Pada akhirnya Adelia memilih bungkam, menyembunyikan perasaannya sampai sekarang.
