menghela napas, melihat Jennifer akhirnya pergi. Apa yang dikatakannya tadi tidak sepenuhnya benar. Alasan yang paling kuat ialah dirinya mengingat kilasan memori seorang perempuan yanh bekerja di club sekaligus di restoran.
Ia sendiri tidak paham mengapa otaknya tiba-tiba memikirkannya. Alapagi saat tangan istrinya tadi melingakar di tubuhnya, ia sempat berpikir bahwa itu adalah perempuan di club waktu itu.
Jika dilhat antara Jennifer dan perempuan waktu itu sudah pasti dari segi keindahan tubuh masih unggul Jennifer. Namun, ia tak menampik bahwa dirinya cukup penasaran dengan perempuan tersebut.
Ia melihat di matanya, ada sinar ketulusan, dan kejujuran saat memohon ampun padanya. "Tidak! Tidak!" Aldrich menggelengkan kepala. Ia tidak boleh tertipu hanya dari tampilan luarnya saja.
Terkadang apa yang dilihat mata bisa memanipulasi segalanya.