Chereads / Legenda Buronan Pertama [HIATUS] / Chapter 100 - Chapter 100 Shiroi Bakeneko

Chapter 100 - Chapter 100 Shiroi Bakeneko

Sementara itu, tepatnya di tempat yang di singgahi oleh Yeong Woo sendiri, dia ada di tempat dimana dia duduk di kursi dengan tempat yang sangat sepi, terdiam di sana seperti tak ada pekerjaan, tapi tak lama kemudian ada yang datang dan memberikan nya sebuah kertas berbentuk dokuman, tampilan orang itu seperti seorang penjaga yang memberikan dokuman itu sambil menundukan badan nya.

Yeong Woo menatapnya dan menerima dokuman itu dengan tangan kanan nya, lalu membukanya sambil bertanya sesuatu.

"Bagaimana kondisi sekitar, apa itu perlu di teliti lagi atau bagaimana?"

Lalu penjaga itu membalas dengan nada yang formal dan juga sopan padanya. "Maaf Tuan, tapi sepertinya tidak perlu di urus lagi, anda bisa istirahat sekarang...." Balasnya lalu dia menundukan badan lalu berjalan pergi dari sana membuat Yeong Woo membuka kertas itu, terlihat di sana hanyalah sebuah surat laporan dan tanda tangan penting, dia lalu menutupnya kembali dan menjatuhkan nya dengan tenang di bawahnnya.

Kemudian teringat sesuatu, yakni soal sebuah makanan yang di berikan Shiroi padanya.

Lalu mengambil sesuatu dari bawah yakni sebuah kotak bekal di sana dan membukanya. Mochi mochi manis itu menyambutnya membuat nya tersenyum kecil sendiri lalu mengambil satu cubit dan memakan nya langsung tidak tanpa menggigit.

Hal itu membuatnya terdiam berhenti mengunyah karena dia merasakan rasa yang lebih lembut dari adonan mochinya, yakni sebuah krim susu yang meleleh dari tempatnya.

"(Kucing putih... Susu putih... Lembut dan kenyal... Sama seperti dada nya...)" Pikirnya dengan kembali memakan lagi, rupanya mochi itu memang begitu lezat dan enak.

Lalu ada satu orang yang datang mendekat padanya.

"Tuan Yeong Wo... Anda harus membeli tambang di sana..."

"Apa di jual ilegal?" Yeong Wo menatap tenang sambil menutup bekal kotak itu yang sudah habis tanpa ada mochi yang tersisa.

"Ya, di jual ilegal... Balas orang itu, lalu Yeong Wo berdiri dari kursinya dan berjalan mengikutinya.

Di sisi lain, Shiroi menatap kuburan dari ibu Hazuki, mayatnya di makamkan di tanah dan Hazuki tampak berjalan mendekat padanya membuat Shiroi menatapnya.

"Mas Hazuki, apa kamu baik baik saja?" Tatapnya dengan khawatir.

Tapi hazuki tiba tiba, Hazuki memanggilnya. "Shiroi..." Membuat suasana terdiam dan Shiroi menoleh padanya.

"Ada apa? Apa kamu baru saja memanggilku?" Tanya Shiroi dengan polos.

Lalu Hazuki menatapnya dengan wajah agak putus asa nya.

"Shiroi, cukup sampai di sini saja, aku tidak akan menganggap mu apapun selain hanya sebagai kenalan saja, sekarang kembalailah ke tempat dimana pria itu menyuruhmu untuk menunggumu, atau dia akan membunuhku nantinya karena tahu kau sedang ada di sini, berbahagialah bersama dengan nya..." Kata Hazuki.

Shiroi menjadi terdiam, lalu menurunkan senyumnya dan berbalik badan. "Baiklah, tapi... Jangan membenci ku..." Kata Shiroi, lalu berjalan pergi dari sana membua Hazuki menghela napas panjang.

Lalu Shiroi tampak kembali ke penginapan pada sore hari sambil menghela napas panjang dengan terengah engah.

"(Fyuh... Aku sampai di sini tidak malam hari, sebaiknya aku masuk ke dalam sekarang sebelum malam hari menghantuiku...)" Ia berjalan masuk ke dalam dan masuk ke kamar tapi sebelumnya penjaga melihatnya dan berjalan menyusulnya ke kamar.

"Nona Shiroi...." Dia mengetuk pintu lalu Shiroi yang ada di dalam yang mendengar itu menjadi membuka pintu dan bertemu penjaga itu.

"Ah halo, ada apa?" Shiroi menatap dengan ramah dan lembut.

"Itu.... Em.. Tuan Yeong Woo meminta ku untuk mengawasi mu, tapi aku panik tadi karena Nona Shiroi tidak ada tadi, aku panik dan takut jika Tuan Yeong Woo memarahi ku" Tatap Penjaga itu dengan khawatir.

"Astaga, maafkan aku, aku tidak tahu, seharusnya aku bilang padamu dulu, aku benar benar minta maaf" Shiroi menatap menyesal.

"Ah ini baik baik saja, aku senang anda kembali lagi kemari.... Kalau begitu, nikmati hari anda" Kata Penjaga itu yang lalu menutup pintu membuat Shiroi terdiam.

"(Aku benar benar tidak tahu.... Tapi aku masih bertanya tanya, sebenarnya apa ini penginapan atau apa? Kenapa penjaga penginapan itu seperti bawahan dari Mas Yeong Wo, apa itu memang benar....)" Shiroi terdiam berpikir.

Lalu pandangan nya ke kolam pemandian air panas itu dan tersenyum kecil, dia berjalan ke sana sambil melepas bajunya dan meletakan nya di ranjang sehingga dia telanjang sekarang.

Telanjang bulat dan berjalan ke kolam pemandian itu dan masuk dengan tubuh telanjang bulat.

Suasana juga hampir malam membuat nya menghela napas rileks. "(Kenapa ini sungguh nikmat, bukankah seharusnya aku menjelajahi di setiap kota untuk mendapatkan pecahan, tapi karena Mas Yeong Woo, pekerjaan ku menjadi ringan karena dia membantu ku mencari pecahan kimo di kota ROSA....)"

Di tempat lain, Yeong Woo menjatuhkan kertas dokumen ke meja kaca di ruangan gelap. "Itu sudah selesai, aku pergi" Kata dia sambil berjalan pergi.

Tapi ada yang mengatakan sesuatu. "Kenapa buru buru sekali dari tadi? Biasanya nyantai sampai esok hari, apa ada sesuatu yang menunggu mu, Ian?" Tanya orang lain yang ia hadapi.

Tapi Yeong Woo hanya terdiam dan berjalan pergi begitu saja, dia berjalan di hutan gelap sendirian, tidak takut pada apapun dan tidak takut lelah berjalan.

Ia berjalan sambil memikirkan Shiroi. "(Aku tidak tahu, apakah dia akan menunggu ku atau tidak.... Mungkin, tidak...)" Dia berpikir Shiroi akan pergi, di pandangan nya juga terlintas, banyak nya wanita yang mendekat padanya, melayani nya setiap malam dan menjalin hubungan, tetapi, ketika dia pergi untuk menjalani bisnis, wanita yang selalu tergilir mengatakan modus akan menunggunya, mereka hanya menyisakan membawa kabur uang nya.

Yeong Woo yang mengingat salah satu kejadian itu menjadi merogoh sakunya dan merokok, menghembus napas rokok sambil masih terus berjalan. "(Menemukan wanita yang cocok, itu sungguh sangat sulit, apalagi, aku nekat untuk mendekati seorang iblis yang bahkan harus di benci, wanita biasa saja sudah bersikap selayaknya iblis... Aku tidak berharap dia menunggu ku karena aku sudah tahu ending nya)" Pikirnya, dia berpikir Shiroi pasti akan meninggalkan nya sama seperti wanita yang sebelumnya hanya bahan percobaan. Wanita yang pernah melakukan itu, hanya mengambil uang nya saja dan tidak tahan menunggu Yeong Woo pulang membuat mereka pergi mencari yang baru.

Lalu hembusan ke sekian rokoknya yang mengarah ke atas membuat bulan tampak tertutup asap nya.

Hingga dia berhenti berjalan melihat kota LIMO. Dia sudah sampai sangat cepat hanya dengan berjalan. Lalu melanjutkan berjalan dan kembali ke tempat dimana Shiroi berada.

Penjaga penginapan menyambut nya. "Selamat malam, Tuan Yeong Woo, bukankah anda masih pagi pagi pulang nya?" Tatap Penjaga itu.

Tapi Yeong Woo hanya terdiam tak mempedulikan nya membuat penjaga itu terdiam menundukan pandangan. Layaknya dia sudah berpikir bahwa Yeong Woo tak akan mempedulikan nya apalagi menjawab pertanyaan nya.

Yeong Woo membuka pintu kamar dan di sana kosong, lalu menghela napas panjang.

"(Dia memang sama seperti wanita itu... Pergi...)" Dia tampak kecewa, tapi ia memandang baju Shiroi di ranjang membuat nya terdiam.

Ia lalu mendekat mengambil sehelai kain baju Shiroi dan mengendusnya perlahan. "(Kupikir, dia pergi)" Pikirnya lagi, lalu menemukan Shiroi yang rupanya terendam di kolam pemandian.

Yeong Woo menjadi tersenyum kecil dan melepas baju atasnya membuat nya telanjang dada dengan celana panjang nya masih ia pakai, lalu berjalan keluar dari balkon.

Shiroi rupanya sedang terdiam menutup mata merasakan air hangat, tapi ia mendengar suara membuat nya membuka mata perlahan dan rupanya di depan nya sudah ada Yeong Woo yang terendam menatapnya.

"Ah!" Dia terkejut menutup dadanya dan menoleh ke Yeong Woo yang entah kenapa memegang dagunya dan membuat Shiroi mendekat padanya lalu mencium bibir.

Shiroi terdiam menatap. "Mas Yeong woo.... Bukankah pulang nya besok?" Shiroi menatap.

"Aku pulang sekarang" Balas Yeong Wo sambil memegang pinggang Shiroi dan mendekatkan Shiroi padanya.

Shiroi menjadi tersenyum senang dan memeluk nya menbuat kedua dada nya tertekan dada Yeong Woo juga. "Selamat datang" Kata Shiroi.

Yeong Woo tersenyum kecil dan dia menatap kalung miliknya yang masih di pakai Shiroi.

Dia memegang liontin kalung itu dan mencium nya di depan Shiroi.

"Um, mas Yeong Woo, bagaimana rasa mochi nya?" Shiroi menatap.

Yeong Woo terdiam sebentar dan menatap.

"Aku belum merasakan nya"

"Eh, kenapa?"

"Mungkin sekarang aku ingin merasakan nya, apakah bisa?" Yeong Woo menatap.

"Haha kenapa tidak, tentu saja..." Shiroi membalas.

Tapi tiba tiba saja dia terkejut karena tangan Yeong Woo mendadak meremas satu dadanya.

"Ah, apa yang!!"

Seketika Yeong Woo mendekat dan mencium dada Shiroi, tak hanya itu, dia juga menggigit puting nya.

"Ah!! Mas... Yeong Wo..." Shiroi gemetar.

Lalu Yeong Woo menatap padanya sambil menjilat bibirnya sendiri. "Mochinya lembut" Tatapnya membuat Shiroi berwajah merah.

"Kenapa kau melakukan ini" Shiroi sangat malu sampai dia memeluk Yeong Woo menyembunyikan wajahnya.

Lalu Yeong Woo memegang kedua paha Shiroi dan mengangkatnya menggendong di dada.

"Ah, mas Yeong Wo... Aku telanjang!" Shiroi tampak panik.

Tapi Yeong Woo hanya berdiri dan berjalan ke dalam, dia meletakan Shiroi yang di ranjang dan menyelimuti nya membuat Shiroi terdiam.

Lalu Yeong Woo berjalan ke dekat sebuah lemari, dia melepas celana nya yang basah.

Shiroi terkejut dan langsung memalingkan wajah, tak lama kemudian, pria itu berhasil mengganti celana nya menjadi celana panjang yang tidak basah lalu berjalan ke ranjang dan masuk ke dalam selimut.

"Mas Yeong Woo.... Apa kau suka ketika aku tidur telanjang?" Shiroi menatap polos.

Lalu Yeong Woo mendekat dan mencium leher Shiroi. "Yeah.... Tidurlah..." Dia memeluk Shiroi membuat Shiroi berwajah sungguh sangat merah. "Mas Yeong Woo, lama lama, aku bisa meledak...."

"Kenapa? Apa ini sesuai janji ku, setelah aku pulang dari perjalanan tadi, aku akan menjadikan mu istri ku" Kata Yeong Woo.

Seketika Shiroi meledak berwajah merah. "(Hannyo-Kun, Geru-Kun, Rokuro-Kun, maafkan aku, tapi aku sudah duluan dapat cinta dari kalian.... Sampai jumpa, cerita Shiroi telah usai, sampai jumpa di season berikut nya)"

ENDING SEASON 1

--

--

THANK YOU~