Kucing putih atau di sebut sebagai Shiroi Neko merupakan legenda buronan pertama dengan urutan terakhir. Dia yang terakhir dari ke empat legenda buronan pertama. Shiroi Neko adalah seorang yang sangat sangat jelas bisa di gambarkan membuat semua pria, lelaki, muda maupun tua dapat tertarik padanya yang tak lain adalah seorang wanita yang cantik. Memiliki kulit seputih salju dan rambut putih panjang terurai yang sangat cantik dengan adanya mata Kristal berwarna biru dan mulut yang menggoda.
Memiliki tubuh yang terbilang cantik, meskipun di gambarkan sebagai wanita yang bebas, tapi Shiroi Neko adalah wanita iblis yang menjaga hati wanitanya, di mana dia tak pernah menjadi iblis penggoda sekalipun. Karena dia tahu, jatuh cinta adalah suatu hal yang bisa di mulai dengan menemukan seseorang yang membuat hatinya luluh, dari penampilan hingga hati. Shiroi Neko juga merupakan iblis putih yang turun dari gunung es, tempatnya lebih tepat berasal dari tempat dingin atau bersalju.
Tak hanya tubuhnya dan tampilan luarnya yang luar biasa, tapi haus akan pengetahuan. Di mana pengetahuan sejarah dan misteri, dia lebih menyukainya dari pada yang lain, karena Shiroi memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Senjata yang ia gunakan adalah sebuah busur panah yang berwarna putih Kristal dengan anak panah yang bisa berubah bentuk. Sangat ahli dalam sihir panah maupun busur yang ia pakai untuk mempertahankan diri. Tapi sejauh ini, dia lebih membela diri dan tidak membunuh orang yang tidak bersalah. Jika ada orang yang mengancamnya, atau musuh maupun siluman berbahaya, sudah jelas dia akan langsung membunuhnya.
Setiap kali mampir di sebuah tempat dengan banyak kehidupan, pasti mereka akan selalu melirik padanya karena makhluk satu ini memang benar benar sangat cantik dan terbilang lebih dewasa.
Dengan pakaian kimono panjang berwarna putih dengan corak sakura, membuat kesan sangat anggun untuknya. Satu lagi, dia menyimpan busurnya sangat mudah. Sama seperti Rokuro yang menyimpan senjatanya sebagai bentuk kalung, sementara Shiroi menyimpan senjatanya sebagai bentuk anting anting telinga yang sangat manis. Membuat kesan lebih cantik untuknya.
Kali ini Shiroi akan masuk ke kota NIPA, kota ini di kenal unik karena sesuatunya. Terlihat seorang wanita berjalan dan berhenti agak jauh melihat sebuah gerbang penjagaan yang di jaga oleh dua orang lelaki penjaga yang memakai pakaian penjaga mereka. Anehnya, pakaian mereka tidak memakai pakaian besi, mereka benar benar tidak takut terluka saat di serang nanti.
Wanita itu berjalan mendekat "(Baiklah, aku Shiroi.. Aku baru saja turun dari bukit salju yang sangat jauh hanya untuk mencari dan menyelesaikan sebuah tugas kelompok dari saudara saudaraku, yakni mencari pecahan bola Kimo yang sangat sangat banyak nan kecil itu, aku memang harus sabar dalam hal ini jadi yah.... Semangat untuk diriku. Baiklah, kota NIPA aku dengar dengar di kenal sebagai kota random dengan kisah sejarah nya, kota ini juga memiliki kisah seram sepertinya, dan di dalam kota ini ada istana yang besar, kota ini sangat terlindungi karena adanya pagar tembok besar yang mengelilingi nya dan juga aku lupa bilang bahwa kota ini memiliki beberapa sejarah, sejarah yang akan aku pelajari di sini adalah kota ini dulu di sebut sebagai negri kejujuran.... Nah negri kejujuran itu apa artinya dan apa yang membuat kota ini di sebut sebagai hal yang semacam itu, aku benar benar ingin tahu, baiklah langsung saja)" Ia tentu saja adalah Shiroi dengan wajah cantik dan senyum menggoda nya.
Dua lelaki itu yang mengobrol langsung menoleh padanya dan berwajah agak merona. "Selamat datang di negri kejujuran" Kata mereka yang mengucapkan nya secara bersamaan.
"Oh.... Bukan kota NIPA?" Shiroi menatap bingung.
"Ini juga merupakan kota NIPA"
"Oh begitu, lalu apa yang membuat kota ini disebut sebagai negri kejujuran?" Shiroi menatap.
"Itu karena pedang jelek raja" Balas Mereka. Ketika mereka berkata begitu, itu sangat aneh karena mereka dengan berani mengatakan bahwa pedang raja mereka jelek membuat Shiroi memasang ekspresi bingung.
"Selamat datang nona, nona sangat cantik, kami akan langsung membuka gerbang untuk mu" Kata salah satu lelaki itu, lalu gerbang terbuka.
"Wah Terima kasih" Shiroi membalas dengan senang lalu berjalan masuk. Saat dia sudah jauh masuk pun, dua lelaki itu tetap membicarakan nya.
"Wanita itu cantik juga ya"
"Ya, sangat cantik, aku ingin menjadikan nya istriku"
"Benar aku juga"
Mereka mengatakan itu tanpa rasa apapun, tentu saja, itu karena mereka ada di negri kejujuran, apa yang mereka punya untuk kata kata nyata maka akan langsung terucap.
Shiroi saat ini sedang ada di dalam, ia melihat sekitar dengan menganggukan sedikit kepala. "(Aku berpikir apakah negri kejujuran itu di sebabkan oleh sebuah pedang, pedang itu memang nya dari mana? Salah satu jawaban nya mungkin aku bisa mendapatkan nya dari raja dan raja pasti ada di istana. Tapi masalahnya, aku tidak melihat istana sejauh ini)" Ia melihat sekitar untuk mencari istana, tapi di sana mungkin banyak rumah besar dan tinggi menutupi pandangan istana.
Tak lama kemudian, mendadak perut Shiroi berbunyi karena lapar. Wanita iblis sepertinya bisa lapar rupanya. "(Oh sangat lapar... Makanan apa yang bisa aku beli di sini?)" Ia kembali melihat sekitar dan akhirnya menemukan sebuah penjual roti di sana, ia lalu mendekat akan menjual roti kering itu.
"Permisi, berapa roti ini?" Tanya Shiroi yang mendekat ke sana. Wanita penjual itu lalu mengangkat tangan nya dan menunjukan angka harga pada roti itu, dia benar benar tidak bicara. Jari tangan nya menunjukan angka 5.
"(Ada apa? Kenapa tidak menggunakan mulut mu saja?)" Shiroi menjadi bingung, ia lalu membelinya saja dan kembali berjalan. Di tengah jalan, ia menemukan penjual roti lagi. "(Coba aku cari tahu apa yang aneh)" Ia mendekat ke penjual roti itu.
"Permisi berapa harga rotinya?" Ia bertanya pertanyaan yang sama.
Lalu wanita penjual yang berbeda itu melakukan hal sama seperti wanita sebelumnya, yakni menjawab dengan tangan nya, tapi kali ini berbeda karena ia hanya mengangkat 4 jari tangan.
"(Sesuai dugaan ku)" Batin Shiroi. Lalu ia membelinya, setelah itu, ia memutuskan untuk duduk di pinggir jalan dan memakan roti itu.
"Selamat makan" Ia akan mencoba satu gigit, tapi tiba tiba ekspresi wajahnya menjadi terdiam kaku dan langsung memuntahkan roti yang ia makan tadi. "Utk..... Roti ini, sudah basi" Ia menutup mulutnya dengan rasa aneh. Ia membuang roti keduanya.
"(Astaga, ini kan negri kejujuran, kenapa mereka tidak jujur... Tapi bisa saja karena hal ini mereka takut untuk jujur)" Pikir Shiroi yang berpikir apa yang sebenarnya terjadi.
"(Baiklah, biarkan aku berpikir soal masalahnya di sini, jadi saat aku membeli roti pertama di toko ibu pertama yang memberikan harga 5 potongan koin, harganya memang terbilang mahal, tapi aku bisa membelinya dan aku menjadi kecewa karena rotinya tidak enak dan bukan hanya itu saja, ibu penjual itu menggunakan bahasa tangan dan tidak mau bicara, aku tahu dia dan ibu penjual kedua itu enggak bisu. Hanya saja mereka mencoba melakukan hal yang sama, yakni tidak mengatakan nya karena mulut mereka akan mengatakan harga yang sebenarnya karena ini adalah negri kejujuran. Siapapun yang tinggal, dan masuk ke sini pasti akan berkata dengan jujur. Tapi bukan berarti jujur itu akan selalu baik, kupikir negri ini juga akan baik, nyata nya tidak.
Bagaimana jika harga roti itu 3 keping emas, mulut mereka pasti akan langsung mengatakan itu, tapi mereka menghindari nya dengan menggunakan bahasa tangan, benar benar kontroversi yang buruk)" Shiroi hanya bisa menggeleng.
Ia lalu menghela napas panjang dan kembali melanjutkan jalan nya di kota mencari istana untuk bertemu raja untuk mencari tahu soal informasi bersejarah kota NIPA.
Tapi siapa sangka, ia melihat ada beberapa penjaga yang berjalan di tengah kota itu, mereka adalah beberapa penjaga yang berbaris mengawal sesuatu, yakni seorang pria berpakaian jubah raja berjalan di tengah tengah mereka.
Shiroi yang melihat itu menjadi tersenyum senang. "Raja!!" Ia menyapa. Seketika semua orang yang ikut melihat, menjadi terkejut melihat ke arahnya. Mereka berpikir. "(Wanita itu, percaya diri sekali memanggil raja?)"
Dengan teriakan itu pun, pria itu menoleh. Ia juga berwajah tersenyum senang dan keluar dari barisan pengawal nya dan mendekat ke Shiroi.
"Nona cantik, kau memanggilku?" Ia mendekat. Pengawal nya menjadi bingung kenapa raja berhenti, jadi mereka juga ikut berhenti dan menunggu raja mengobrol bersama Shiroi.
"Raja Kota NIPA, senang bertemu dengan anda, aku Shiroi pendatang yang ingin bertemu dengan anda" Kata Shiroi dengan wajah ramah dan senyum manisnya. Hal itu pun juga membuat sanga raja terpesona melihat kecantikan Shiroi.
"Boleh boleh, ikut dengan ku ke istana, kita bisa mengobrol di sana" Kata Raja lalu Shiroi mengangguk dan ikut dengan nya.
Istana di sana rupanya memang benar dan di ujung atas istana, ada sebuah ukuran atau pahatan baru besar yang membentuk pedang besar. "Itu?" Shiroi terdiam sejenak ketika akan masuk ke istana.
"Nona cantik, ada apa?" Raja yang jalan duluan menjadi bingung Shiroi berhenti berjalan mengikuti nya.
"Ah maaf" Shiroi menjadi tersadar dan kembali mengikutinya.
Mereka sampai di istana, saat ini hanya sang raja dan Shiroi yang berjalan di lorong berdua.
"Nona cantik ingin mengobrol di tempat mana?" Tatap raja.
"Um... Aku suka pada perpustakaan, apa kau punya tempat itu?"
"Tentu, aku akan mengantarmu" Kata Raja. Lalu mereka sampai di tempat pintu besar, raja membukanya dan terlihat perpustakaan besar di sana. Sudah ada kursi dan meja mengobrol di sana.
"Kemarilah nona cantik" Raja mempersilahkan nya.
"Ahaha kau sangat baik... (Inilah yang di sebut sebagai kekuatan kecantikan, bahkan raja, penjahat akan luluh begitu melihat sebuah kecantikan, bisa di bilang, manusia memang memandang fisik)"