Chereads / Legenda Buronan Pertama [HIATUS] / Chapter 73 - Chapter 73 Rokuro Bakeneko

Chapter 73 - Chapter 73 Rokuro Bakeneko

Di saat hal itu terjadi, dimana siluman itu akan menyerang pada saat mereka lengah.

Tak di sangka-sangga puluhan sirih yang telah dicabut oleh karena itu benar-benar telah terbang tertiup angin entah karena apa mereka benar-benar seperti hidup, kenapa dikatakan seperti hidup karena mereka diterbangkan angin dengan arah yang sangat unik.

Hal itu tentu saja membuat Rokuro dan Kanna menjadi bingung melihat itu.

"Apa kau telah menggunakan suatu sihir untuk sirih itu?" Tatap Rokuro dengan bingung sekali pada Kanna yang juga memasang ekspresi yang sama, dia pun menjawab demikian bahwa. "Aku sama sekali tidak melakukan hal itu Dan aku sekarang benar-benar sangat bingung"

"Itu berarti, apa itu artinya Dewi gulma telah menolong kita" Kata Rokuro membuat Kanna semakin bingung soal Dewi gulma Itu dewi apa

Tapi, siapa sangka bahwa tiupan angin yang membawa berbagai puluhan sirih yang telah dipetik karena tadi menyerang siluman rawa kotor tadi membuatnya seperti memakan sirih-sirih yang sangat pedas dan juga dipercaya dapat membersihkan air yang kotor hal itu demikian karena sirih itu telah membuat siluman tersebut meronta-ronta dengan kesakitan meskipun dia adalah sebuah air yang sangat kotor dan keruh sekali dan di saat itu juga dia hancur menjadi butiran air yang turun ke Rawa itu. Setelah dia jatuh dan musnah siluman air kotor itu telah menghilang menjadi air yang sangat bersih di bekas Rawa itu karena sirih-sirih itu yang telah membersihkan air keruhnya dan pastinya menghabisi siluman air keruh itu itu menjadi sebuah danau dengan air yang sangat jernih tanpa siluman dan tanpa kekotoran apapun dan Rokuro di sana yang terdiam menjadi melihat suatu cahaya yang sangat jelas yakni satu pecahan Kimo yang ada di dalam air jernih tersebut

"Wah wah wah benar-benar sangat jernih setelah sirih itu melakukan tugasnya aku benar-benar tidak menyangka bahwa Dewi gulma yang kamu bicarakan itu bisa saja aku pikirkan dengan masuk akal bahwa dia telah membantu kita dengan mengendalikan para sirih-sirih itu" Kata Kanna dengan sungguh sangat terkesan.

"Lupakan saja itu aku sedang terluka dan aku ingin meminta tolong padamu bahwa Ambilah satu pecahan Kimo yang ada di dalam air tersebut soalnya aku mau tidur dulu" Kata Rokuro yang meletakkan kepalanya yang masih berdarah

"Apa kamu akan mati di sini?" Tanya Kanna membuat Rokuro kembali membuka mata.

"Apa yang kamu katakan?!.... Sudah jelas aku tidak akan mati, aku hanya akan istirahat sebentar" Kata Rokuro membuat Kanna menghela nafas panjang lalu dia berdiri dan melihat rupanya benar ada satu pecahan Kimo di sana.

Dia terdiam bingung melihat itu apa itu pecahan kimo dan Kenapa ada di dalam sana. "Aku benar-benar tidak tahu ada pecahan yang sangat bercahaya seperti itu. Ah....., sudahlah biarkan, Mendingan aku ambil itu segera dan menunggunya bangun" Gumam Kanna yang berjalan ke dalam air lalu mengambil pecahan itu, setelah itu akhirnya semuanya terjadi dan siluman itu berhasil terkalahkan dengan bantuan Dewi gulma.

Tak lama kemudian Rokuro membuka mata, dia melihat sesuatu yang sangat indah yakni sesuatu yang dilihat oleh matanya ketika dia membuka mata yakni melihat pohon-pohon yang sungguh Rindang di atasnya. Rupanya dia berbaring di bawah pohon rindang dan dia sudah berpikir bahwa Kanna yang membawanya di sana dengan menyeret tubuhnya dia juga merasakan kepalanya terperban dengan rapi tanpa adanya darah dan kepalanya bisa dibilang bersih tanpa darah

"Aduh... Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Kenapa aku... Bukankah aku tadi pingsan dan berdarah-darah kenapa sekarang sudah bersih" Dia menjadi bingung sendiri hingga ia ingat sesuatu bahwa Kanna pasti yang melakukan itu

Sehingga sesuatu mendekat dan rupanya itu adalah Kannna membawa beberapa buah padanya, dia menatap Rokuro dengan senang.

"Wah rupanya Kamu sudah bangun ya bagaimana rasanya dirawat olehku ini, itu balasan Terima Kasihku karena saat itu kamu menolongku dari sarapan kehidupan yang dibuat oleh sihir penyegelan" Kanna tampak mendekat berlutut padanya sambil memberikan buah apel padanya.

"Oh apa kamu yang memetik ini sepertinya seger sekali" Rokuro menerimanya sambil menggigitnya.

"Yah aku mencari buah-buahan selagi menunggu bangun sangat lama dan bagaimana kepalamu Apakah itu baik-baik saja?"

"Ya tentu saja kepalaku sudah sangat baik, oh ngomong-ngomong dimana pecahan Kimo yang aku minta pada mu untuk ambil dari rawa yang menjadi jernih itu?"

"Ah ini untukmu, tapi sebelumnya bisa aku bertanya soal pecahan Kimo ini, apa yang kamu maksudkan dengan pecahan ini apakah ini langka atau apa?" Kanna memberikan pecahan itu dengan rasa yang sangat penasaran dan itu membuat regu terkejut.

"(Astaga bener juga dia kan belum tahu aku ini apa. Bahkan dia juga belum tahu aku ini iblis dan pecahan yang di cari oleh iblis, apa ya yang harus aku jelaskan padanya?!)" Rokuro nampak sedang bingung berpikir sementara Kanna menjadi menatapnya dengan bingung.

"Apa ada yang salah, apa kamu tidak mau memberitahunya padaku?"

"Sebenarnya Iya aku tidak mau memberitahunya padamu karena nanti mungkin akan menimbulkan masalah jadi apa kamu bisa menahannya aku berjanji aku akan memberitahumu setelah situasinya baik dan kita juga pastinya akan saling mengenal" Kata Rokuro dan itu membuat Kanna menjadi terdiam tapi ia untungnya menyetujuinya dan mengangguk baiklah aku akan menunggu itu sampai kita benar-benar akrab dan kita benar-benar percaya satu sama lain

"Yah itu bagus kalau begitu ayo kita lanjutin perjalanan kita Sebelum ke kota Haga pastinya jalannya masih agak jauh sekali" Kata Rokuro sambil berdiri lalu mereka mulai melanjutkan perjalanan mereka dan meninggalkan Rawa yang lebih jernih itu, para pengelana maupun petualang yang lewat sana pasti akan beruntung menemukan Air Yang Jernih karena sudah tidak ada lagi siluman kotor yang menempati tempat itu, itu bukan lagi menjadi orang yang kotor melainkan danau kecil yang sungguh jernih.

Di jalan, Kanna terus saja melihat ke atas sambil berjalan membuat Rokuro bingung melihat sikap itu. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya nya.

"Hm.... Apa kau tidak bisa melihat apa yang aku lihat, itu adalah uang..."

"Uang?" Rokuro bingung sambil ikut melihat atas, tapi yang ia lihat hanyalah burung burung putih yang begitu sangat banyak.

"Itu hanya burung? Apa kau sedang kelaparan atau apa?" Rokuro menatap.

"Ck, burung burung itu, jika dijual akan sangat mahal meskipun hidup atau mati... Aku ingin menangkapnya tapi tak bisa, memang nya menggunakan apa" Kata Kanna.

"Oh, gampang, nih liat" Rokuro mengeluarkan pistolnya dan seketika menembaki burung burung itu, seketika burung burung itu jatuh tapi Kanna sebelumnya memasang wajah kesal.

"Hiz.... Hentikan suara berisik itu?!! Pistol mu selalu bersisik, kau harusnya membuatnya tidak berisik" Kata Kanna membuat Rokuro terkejut mendengar nada tinggi dari Kanna itu.

"E... Itu bener jug sih.... Em...." Rokuro tamapk bingung. Setelah membunuh banyak burung itu, mereka memasukan nya di kantong ajaib milik Kanna itu.

Lalu setelah jalan berjauh sangat lama. Rokueo akhirnya berhenti berjalan dengan menghela napas panjang. "Bagaimana kabar mu?" Dia menoleh ke samping tapi ia terkejut karena Kanna yang harusnya jalan bersamanya menjadi tidak ada membuatnya panik melihat ke belakang yang rupanya Kanna tampak lemas jatuh.

"Hei, bagaimana bisa?!" Rokuro langsung mendekat.

"Ugh.... Aku tidak kuat, berjalan.... Kau benar benar tidak peka membawaku...." Kanna tampak lelah dan lemas.

"Ck, bilang dari tadi, aku memang bukan pria peka"

Kata Rokuro membuat Kanna terdiam, tapi ia terkejut Rokuro membawanya dengan menggendong nya di dada.

Lalu mereka berjalan ke kota HAGA. "Akhirnya sampai juga di kota ini, bagaimana jika kita mencari orang yang bisa memperbaiki tongkat sihir kecil mu?" Tatap Rokuro.

"Itu ide yang bagus, tapi sebelumnya, kita harus mencoba ini" Kanna menatap, hingga tiba tiba dia langsung turun dari gendongan Rokuro membuat Rokuro terkejut karena Kanna mengeluarkan barang barang yang ada di kantong yang ia bawa termasuk kulit, jeroan, daging, taring beruang, dan juga burung burung mahal tadi.

"Hei semuanya!! Ayo di beli, barang barang original dan pastinya harga hampir terjangkau!!" Kata Kanna membuat Rokuro bingung melihatnya di belakang nya.

Rupanya Kanna sedang menawarkan pada orang orang yang lewat dan yang benar saja, dalam sekejab, tempat itu ramai.

"Hei bukan kah itu beruang! Sangat susah di dapatkan! Aku mau satu"

"Aku mau dua!"

"Burung putih yang langka, cepat jual aku, aku ingin 3"

"Wah barang bagus bagus, aku beli!!" Mereka semua benar benar tertarik untuk membeli dan dalam hitungan menit, Kanna mendapatkan banyak uang dan barang barang yang ia bawa telah habis semuanya membuat Rokuro terdiam kaku.

"Ba... Bagaimana bisa... Padahal kau tidak memiliki surat izin jualan di sini..."

"Hahah, itu karena sebelum ketahuan pihak pengadu, tempat ini sudah habis tak tersisa, baiklah, kantong ku jadi tebal akan uang, aku jadi tak perlu khawatir soal uang yang di butuhkan untuk memperbaiki tongkat sihir ku" Kata Kanna.

"Oh begitu, cara yang pintar" Tatap Rokuro.

"Hohoho, terima kasih, tapi ada cara yang lebih pintar lagi" Tatap Kanna.

"Apa itu?"

"Kemarilah" Kanna tiba tiba menarik tangan Rokuro membuat tubuh Rokuro tertarik mengikuti nya.

Hingga rupanya Kanna membawanya ke bar yang sungguh sangat ramai akan orang orang nya, dia meletakan Rokuro duduk di salah satu meja bundar dengan tangan kanan nya di atas meja.

"Yo, ayo!!! Hanya 200 perak untuk melawan nya, taruhan nya adalah 100 koin emas, jika ada yang bisa mengalahkan nya!! Ayo cepat!!" Kata Kanna.

Seketika semuanya menoleh dan langsung tertarik mendekat. "Hahaha boleh juga...." Mereka langsung tertarik dan di saat itu juga Rokuro benar benar terpaku tidak karuan. Bahkan mereka memberikan 200 perak pada Kanna yang tersenyum senang. "(Wah wah.... Mudah sekali cari uang ternyata...)"

"(Apa ini?! Aku malah dimanfaatkan mencari uang olehnya....)"