Semua mata langsung tertuju pada Viola yang berdiri menghadap orang tua Gavriel.Jantung Jonathan semakin berdebar, takut ada sesuatu yang mengejutkan.
"Apa yang mau kamu katakan, Viola?" tanya Yasa dengan ramah.
"Viola hamil … anak Jonathan," ungkap Viola sambil menatapku sendu.
Semua langsung terdiam, pun demikian denganku. Bibirku kelu, kabar ini terlalu mengejutkan. Gaya pacaranku dengan Viola memang sudah kebablasan. Kami melakukan hubungan yang tidak seharusnya dilakukan sebelum menikah. Namun, aku tidak pernah membayangkan jika Viola akan mengandung benihku.
"Viola!" Prasetyo langsung menarik lengan putrinya.
Kulihat Prasetyo membisikkan sesuatu pada Viola. Skeleranya memerah pun dengan wajahnya. Dia pasti marah pada putrinya, pikirku.
