"Gimana acara Diklatnya, seru gak?" Tanya Gavriel padaku saat mobil mulai melaju di jalanan kampus.
Masih teringat dengan Kak Jo, akan janji yang telah ku buat barusan namun aku mengingkarinya. Andai Gavriel tak datang menjemput sudah pasti aku bersama Kak Jo saat ini, kalau tau Daddy akan menyuruh Gavriel menjemputku, aku tak akan menolak untuk satu mobil dengan Kak Jo.
"Ya gitu deh," ucapku singkat
Jika teringat akan apa yang Gavriel lakukan pada Tasya, merasa risih satu mobil dengannya. Dia dengan tega mempermainkan perasaan perempuan tanpa memikirkan bagaimana Tasya menanggung sakit hati, aku sebagai seorang perempuan merasa sakit hati juga bila ada pria yang tega seperti Gavriel ini.
"Aku bener-bener minta maaf soal kemaren, aku khilaf, Vio. Aku menyesal sudah kasar sama kamu."
Tak ku hiraukan perkataan Gavriel, dan lebih fokus pada ponselku, mengirimkan pesan chat pada Kak Jo untuk minta maaf sebab aku tak bisa menepati janjiku untuk pulang bersamanya.