Di dalam kenangan Niholas Flamel tersebut Daniel berkelana seorang diri.
Ia tampak tak termakan oleh waktu. Ia juga melihat bahwa di dunia ini, kehidupan lain selain manusia memang benar adanya. Werewolf, Vampire, Witch, Shapeshifter dan banyak lainnya.
Dalam kenangan tersebut, Daniel melihat sosok Nicholas Flamel yang tak henti-hentinya mencari siapa pembunuh istri tercintanya dan juga perampas buku kuno yang membuat Nicholas Flamel menjadi kaya dan menjadi abadi tersebut.
Nicholas Flamel mencoba untuk terus merubah penampilan hingga kehidupannya seolah-olah ia tetap dimakan oleh sang waktu. Namun, ia juga berprinsip untuk tidak memiliki ikatan kepada para mortal. Ia selalu hidup sendiri.
Di pertengahan tahun 1700-an Flamel bertemu seorang rival abadi sekaligus musuh bebuyutannya hingga sekarang. Vlad The Dracule. Seorang raja romania yang mencapai keabadian dengan sebuah cara yang tidak biasa.
Awalnya, Flamel meyakini bahwa raja romania, Vlad III adalah sosok perampas buku kuno yang dimilikinya. Ia juga berpikir bahwa Vlad III mendambakan keabadian sepertinya. Namun, pemikirannya sangat jauh meleset.Raja Vlad ke III mendapatkan kekuatan dari dalam dirinya sendiri karena terlalu banyak melakukan pembantaian. Namun, pembantaian kerajaan Ottoman pada kerajaan dan orang-orang yang dicintainya membuat dirinya mengorbannya hidupnya kepada sosok misterius. Vlad menjadi seorang peminum darah manusia yang kekuatannya tidak terbatas.
Flamel sendiri tidak setuju dengan pembantaian yang dilakukan oleh Vlad. Apalagi sejak Flamel mengetahui jika Vlad sudah bukan seorang manusia biasa lagi, ia bersikeras untuk meredam penyebaran kelompok Vlad yang mengerikan.
Dari situ pertarungan kedua manusia abadi ini tidak terelakan. Seorang manusia abadi melawan ratusan ribuan manusia penghisap darah manusia. Ia mencoba untuk membasmi para penerus Vlad sampai ke akar-akarnya.
Di akhir tahun 1900an pertarungan tersebut mencapai puncaknya. Sebuah organisasi rahasia muncul tiba-tiba yang sanga memberi ancaman dan mengganggu ketenangan para Vampire dan Nicholas Flamel sendiri, Kubu Flamel dan Vlad memutuskan melakukan gencatan senjata. Sebuah perjanjian, kontrak dengan darah dilakukan keduanya. Vlad bersumpah tidak akan menyerang para manusia/mortal sebagai mangsanya dan Flamel tidak akan membasmi para Vampire dengan magicnya.
Namun sejak tahun 2020, Nicholas Flamel tidak mengerti mengapa Vlad dan keturunannya kembali memangsa manusia. Disisi lain, Flamel tidak dapat menemukan dan menemui Vlad. Kemampuan fisik dan magic milik Flamel juga jauh menurun karena ia sudah tidak membuat dan meminum ramuan abadi dikarenakan resep ramuan tersebut berada di buku kuno yang hilang tersebut.
Daniel sudah tersadar. Ia terlihat seperti orang yang linglung saat ia terduduk di bangku taman tersebut. Lampu taman tersebut sudah menyala, itu pertanda sedikit lagi malam akan datang dan jam malam sudah dimulai. Semua informasi yang baru saja ia terima dalam pikirannya memang terasa tidak masuk akal. Namun, ia menyadari satu hal. Kejadian tersebut memang nyata.
"Bagaimana, apakah kau sudah percaya denganku sekarang?," ungkap Flamel yang bicara di dalam relung hati milik Daniel.
"Yah, aku sangat percaya padamu tuan Flamel. Apakah kau melihat yang aku lihat sekarang tuan Flamel?"
Daniel masih terduduk di bangku taman tersebut. Di depan matanya, ia melihat beberapa orang berjalan mendekatinya dari jauh. Orang-orang tersebut terlihat mencurigakan.
"Ya, aku melihatnya. Itulah mereka, keturunan Vlad The Dracula, rival dan musuh abadiku"
"Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang tuan Flamel? Apakah kau akan berdiam diri dan membuat darahku disedot oleh mahkluk-mahkluk ini?"
Tiba-tiba Daniel menghirup nafasnya dalam-dalam. Ia bahkan secara sadar tidak melakukan hal tersebut. Disaat yang sama sesuatu akan terjadi. Ia melihat telapak tangannya menghitam. Ia merasa kulit tubuhnya dilapisi sesuatu. Usapan angin petang yang membuat dirinya sedikit kedinginan tiba-tiba tidak ada lagi.
Panca Inderanya meningkat drastis, ia dapat melihat semua hal yang tidak bisa ia lihat sebagai manusia biasa. Penglihatannya berubah, ia dapat melihat semua apa yang tidak bisa dilihat manusia biasa. Bahkan jika daniel memfokuskan penglihatannya, maka ia dapat melihat aliran darah dan mana yang terdapat dalam tubuh para vampire tersebut. Penciumannya jauh lebih tajam daripada seekor werewolf, Pendengarannya lebih sensitif dari seekor kelelawar.
"Tuan...apa yang akan kau lakukan dengan tubuhku?," tanya Daniel panik.
"Tenanglah, biarkan aku mengambil alih tubuhmu sejenak"
Saat Daniel menghembuskan nafasnya dari mulutnya, tubuhnya sudah bergerak dengan cepat mendekati Vampire tersebut.
"Wosh..."
Gerakan tubuh Daniel secepat angin, Ia bahkan tak sadar jika ia sudah memegang sebuah tongkat panjang berwarna hitam. Flamel yang melihat tongkat yang ia pegang sempat sedikit heran. Ia sedikit lama memandangi tongkat hitam tersebut.
"Ini bukan tongkat sihir yang biasa aku pakai. Tongkat ini bahkan tidak bisa mengeluarkan mantra sihir seperti biasa. Namun, apa kelebihan tongkat ini. Mari kita coba"
Nicholas yang menyatu dengan tubuh Daniel bergerak dengan cepat ke arah dua vampire yang paling dekat. Ia mengayunkan tongkat tersebut tanpa bisa dihindari kedua vampire tersebut. Tongkat tersebut tiba-tiba membuat tubuh vampire menjadi debu jika mereka menyentuh atau tersentuh olehnya.
Nicholas Flamel dan Daniel yang melihat dari relung hati tubuhnya merasa kagum dengan tongkat tersebut saat benda tersentuh menyentuh kedua vampire tersebut.
"Kau mendapatkan senjata yang bagus rupanya, nak. Karena fisikmu sudah di upgrade, kemungkinan kau mendapatkan sesuatu untuk melakukan serangan secara dekat," ucap Flamel menerangkan.
"Sial, lari...Itu bukan mangsa kita, itu bukan manusia biasa!"
Dua mahkluk yang berada di dekat Daniel sudah menjadi abu terlebih dahulu sebelum mereka dapat bereaksi. Tiga diantaranya berusaha keras untuk tidak bersentuhan dengan tongkat hitam yang dipegang oleh Daniel. Mereka bertiga sangat kesusahan melawan Nicholas Flamel yang sudah memiliki pengalaman berabad-abad. Satu vampire terakhir dapat lolos dari serangan tersebut.
"Tampaknya mereka vampire baru. Mereka bahkan ketakutan saat melihat kedua kawannya terbunuh dengan seketika, bocah. Kita akan memanfaatkan momen ini sekarang"
"Sial...sial. Aku harus segera melaporkan ini pada elite Vampire yang lain, Ini adalah petaka yang harus segera dihancurkan"
"Tidak semudah itu! Aku akan menghapusmu dari dunia ini terlebih dahulu sebelum kau bisa sampai ke para leluhurmu!"
Flamel mempercepat gerakannya. Dalam sekejap ia sudah berada di depan vampire muda tersebut.
"Slash..."
"Swooosh"
Tongkat hitam tersebut berhasil memotong salah satu bagian tubuh dari vampire muda sebelum ia berhasil meloloskan diri lebih jauh. Tiba-tiba saja tubuh Daniel terhuyung-huyung.
"Sial, karena tubuh ini belum memiliki kontrak dengan sihir yang aku miliki, aku tidak bisa bertahan lama dengan wujud ini. Maafkan aku nak, saatnya aku beristirahat. Sesaat tubuhmu kembali ke wujud biasa, segeralah kembali ke rumahmu. Kau sudah menjadi manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan dalam mengalahkan mahkluk-mahkluk tersebut. Kau bukan tandingan mereka"
Daniel memanggil Nicholas beberapa kali. Namun, tak ada tanggapan dari sosok yang ia panggil.
"Sial, aku tak punya pilhan lain. Aku harus melarikan dari sini"
Tak jauh dari depan Daniel terlihat beberapa tiga pria dan satu wanita memakai jubah hitam mendekatinya.
"Hey kau yang disana! Cepat kemari! Apa kau tahu ini sudah jam malam?!"
Salah satu pria itu membentak kepada Daniel.
"Apakah itu para Vampire? Apa yang harus aku lakukan? Lari ke arah mereka atau sebaliknya? Aku tak peduli, mau tak mau aku harus berlari ke arah mereka untuk menghindari segala kecurigaan."
Daniel mendekati mereka. Dugaannya tepat, keempat sosok tersebut adalah manusia.
"Maafkan aku, aku ketiduran di salah satu bangku di taman itu"
"Cepatlah pergi dari sini! Keadaan kota sedang tidak aman!," balas pria yang lain.
Tiba-tiba saat Daniel sudah berlari meninggalkan mereka cukup jauh, wanita tersebut mengatakan sesuatu pada koleganya.
"Jeff, ikuti anak itu. Pastikan ia bukan salah satu tersangka yang kita cari. Jika ia memang warga biasa, tinggalkan dia saat kaupikir ia sudah aman"
"Siap bos!"
Wanita tersebut tiba-tiba memikirkan sesuatu.
"Apa sebenarnya yang terjadi disini beberapa saat yang lalu? Beberapa saat yang lalu aku merasakan luapan mana yang saat besar. Namun, saat ini tidak terasa apapun," gumam wanita tersebut.
Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya ke belakang, melihat sesuatu.