Chereads / kiana / Chapter 1 - BAB I

kiana

Imelda_veronica
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 806
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB I

Perkiraan cuaca hari ini daerah jakarta dan sekitarnya cukup cerah, langit biru tampa awan, laporan suasana hati saat ini dalam keadaan baik-baik saja dengan mood yang baik untuk memulai hari. 4:30 alaram pagi ku berbunyi menandakan harus segera bangun untuk bersiap memulai hari, 5:45 makan pagi sudah ada di depan meja yang disiapkan langsung oleh cehf terkenal seantero dalam rumah yaitu mamah ku yang paling cantik. 6:30 siap berangkat untuk menyusuri jalan agar dapat sampai di sekolah tepat waktu.

SMA Erlangga itu nama sekolah ku terletak di ujung jalan tak jauh dari rumah hanya 15 menit jalan kaki, jika kalian bertanya kenapa aku berjalan kaki dari rumah dan tidak memakai kendaraan kesekolah maka jawabanku adalah hemat bahan bakar dan aku tidak terlalu mahir dalam memakai kendaraan apalagi motor. Terakhir kali aku memakai motor aku berakhir di dalam selokan dekat rumah dan kalian tau saat itu jalanan cukup ramai, bayangkan bagaimana malunya aku saat itu.

Berjalan di pagi hari seperti ini memang salah satu rutinitasku dan aku tidak keberatan untuk itu ya hitung-hitung olahraga biar badan sehat dan tubuh ku kuat. Menikmati suasana pagi di jakarta tampa ada pemandangan kendaraan yang berdempet-dempetan dan suara klakson yang sangat berisik adalah salah satu hal yang jarang terlihat. Sangat nyaman rasanya tapi kenyamaan itu tiba-tiba lenyap seketika.

"BRAAAKKK" bunyinya memecah suara kendaraan yang berlalu lalang, orangorang mulai mendekat kearah suara itu

"neng gak papa?" tanya seorang bapak tua kepada ku

"engh engg-enggak papa pak" jawab ku yang masih setengah kaget dan bingung apa yang sudah terjadi barusan

" ayuk neng bapak bantu duduk dulu" kata bapak itu mencoba membantu ku untuk bangkit dari posisiku saat ini

"ad-aduhh kaki guaa" kata seseorang tempat di samping ku

"eh mas mas gak papa?" tanya seseorang pada cowok berhelem hitam dengan jaket kulit hitam pula

" kayaknya kaki saya keleseo deh pak" jawabnya sambil memegang kakinya

" wah perlu kerumah sakit gak mas?" tanya orang itu lagi

" ah gak usah pak saya ke tukang urut aja nanti" jawabnya sambil mencoba untuk beridiri di bantu oleh orang-orang disana, lalu dia duduk di samping ku tampa membuka helmnya

" eem lu gak papa?" tanya nya pada ku

" eh gak kok gak papa Cuma kaget aja" jawab ku, jika di perhatikan sepertinya dia anak sekolah ku, terlihat dari stiker di helmnya ada lambang dari SMA Erlangga

" em sorry ya, gua tadi buru-buru jadi gak terlalu liat ada lu tadi" katannya, suaranya menyiaratkan kalau dia sangat menyesal

" iya gak papa, lain kali kalau bawa motor jangan terlalu ngebut dan fokus ke jalan" jawab ku, karena untung saja saat itu jalanan tidak terlalu ramai dan hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang, dan untung saja aku tidak sampai tertabrak hanya sedikit terkejut karena dia mengerem kendaraannya dengan cukup keras hingga dia jatuh dari kendaraannya.

" sekali lagi maaf ya, btw gua Sky lo?" "namanya cukup unik"pikir ku

" iya gak papa, saya kinan" kami berjabat tangan, dan aku berpikir ternyata tanganya cukup lembut untuk anak ukuran cowok yang membawa motor

" sorry gua harus pergi, kalau ada apa-apa atau lo mau minta ganti rugi lo bisa cari gua, lo anak Erlangga kan?"

" iya" jawab ku

" oke gua ada di kelas 2-1 lo bisa cari gua disana kalau lo ada perlu sama gua, gua pamit ya, sorry banget bye" katanya sembari meninggalkan tempat kejadian saat itu.

Setelah kejadian barusan aku melajutkan perjalanan ku untuk sampai di sekolah, sesampainya di kelas saat itu sudah ada teman sebangku ku dan beberpa anak yang sudah berada di kelas mengerjakan kegiatan mereka masing-masing

" assallamualaikum ya ukhti" kata ku pada teman ku itu

"waalaikumsalam, wah pagi-pagi gini kok udah lesu aja neng kenapa kamu?" tanyanya saat melihat raut muka ku yang mungkin sudah terbaca jika sedang tidak baik-baik saja

"hah abis kena musibah" kata ku sembari meletakkan tas dan mengeluarkan buku tugas ku

" innalilahi wa innailaihi rojiun, musibah apa? Terus kamu gak papa?" dia mulai panik dan mengecek seluruh bagian tubuhku

" iya tadi hampir di tabrak motor, ah pagi ku yang cerah tiba-tiba menjadi kelabu" jawab ku sambil menidurkan kelapaku di atas meja

" astagfirullah kok bisa?" ah jik sudah begini aku harus memberitahunya jika tidak dia akan bertanya terus menerus tampa henti. Setelah bercerita dengan cukup dramatis teman ku itu pun hanya bisa mengusap dada sambil berkata " alhamdulillah kamu gak apa-apa" positif sekali bukan ucapannya

" terus kamu tau nama cowok yang hampir nabrak kamu itu?" tanyanya lagi, sebenarnya aku lupa namanya

" gak tau ada ky-kynya gitu namanya apa ya? Ooh dia anak 2-1 katanya" mendengar itu teman ku tiba-tiba memandang ku tidak percaya, matanya membesar, mulutnya tidak tertutup persis seperti di sinetron azab

" ha kamu serius? Gak salah? Kamu iat mukanya?" mulai lagi pertanyaanya

" dia sendiri yang bilang dia anak 2-1 dan namanya siapa ya? Ky-ky gitu deh aku lupa" jawab ku

" jangan-jangan Sky?" suara dari arah pintu kelas mengalihkan pandangan teman sebangku ku itu

" wah wah Sky? Gak mungkin, dia balik kesini?" tanyanya tak percaya

" menurut gosip yang beredar sih iya, karena katanya dia keamrin baru sampe dari ausi" jawabnya

Ku kenalkan dulu teman-teman ku dan aku sendiri ya, nama teman sebangku ku ini adalah Giralda Khaulah Nuha, most wanted karena kepintarannya tapi di segani karena dia sedikit galak. Lalu anak yang baru datang tadi namya Aqella Almhyra (buaya betina) cantik. Dan yang datang bersama Qella, Fayyola Chayra nadia, (atliet penca silat) sering kena ghosting. Dan terakhir ada aku Micellia Kiana Anjani Bhagawasta.

Kembali ke topik

" memangnya dia siapa?" tanya ku pada mereka bertiga

" Sky itu anak yang dari yag punya yayasan Erlangga ini" jawab Olla santai

" ya-yang punya yayasan?" jawab ku tak percaya

" iya dia anak yang punya yayasan, tapi kamu jangan deket deket sama dia, dia bukan orang yang seperti kamu bayangin sekarang" tegas Giralda pada ku

" maksudnya gimna?" tanya ku masih tidak mengerti apa yang mereka bicarakan

" nanti kamu tau sendiri" kata Qella sembari membenarkan letak kursi miliknya yang berada tepat di depan meja ku

Bell masuk berbunyi pertanda pelajaran pertama akan dimulai, kebetulan sekali di hari jum'at ini mata pelajaran pertama adalah sejarah, entah sejarah yang mana yang sedang diterangkan guru itu aku tak mendengarkan jujur saja pelajaran sejarah adalah pelajaran favorit ku tapi sekarang rasanhya aku sedang tidak mood untuk belajar. Bukan karena penjelasannya membosankan (walaupun memang membosankan) tapi juga karena kejadian tadi pagi yang masih membuat ku syok dan rasa penasaran ku dengan laki-laki bernama Sky itu. Sebenarnya siapa dia? Kenapa teman-teman ku terihat tidak suka padanya. Ah entahlah hari ini adalah hari yang cukup sulit ternyata.