"Aku akan pinjamkan uang kepadamu."
Setelah mengatakan ini, Zi Lian menyadari bahwa dia sedikit terburu-buru. Dia pun segera berhenti sebentar lalu berkata, "Uang itu tidak penting. Yang penting nanti Dik Yiyi merasa senang saja."
Zi Yi menunjukkan ekspresi tertarik di wajahnya, tetapi dia tidak bilang akan pergi atau tidak.
Setelah melihat ekspresi Zi Yi, Zi Lian lanjut memanas-manasinya, "Aku dengar kompetisi balap mobilnya diadakan di pagi hari. Nanti aku akan beritahu pada paman dan bibi ketiga bahwa kita akan pergi berbelanja. Mereka pasti akan setuju."
Setelah berlalu beberapa saat, Zi Yi baru berkata, "Baiklah."
Kemudian, dia mengusirnya tanpa sungkan, "Aku sudah mau istirahat."
Biasanya Zi Lian sangat jarang berkomunikasi dengan Zi Yi karena mereka memang tidak dekat. Karena sekarang tujuannya telah tercapai, dia tidak perlu tinggal lebih lama lagi jadi dia langsung keluar setelah mengucapkan selamat malam kepada Zi Yi.
Begitu pintunya ditutup, Zi Yi memeriksa kompetisi balap mobil yang diadakan besok.
Kompetisi ini adalah taruhan yang dibuat oleh Tuan muda dari dua keluarga kaya di Ibukota yang saling bersaing satu sama lain. Taruhannya sangat besar, yaitu sebuah bar dan klub.
Selain dua taruhan itu, yang lain juga bisa mengikuti kompetisi ini. Banyak orang yang bertaruh di kompetisi seperti ini.
Sudut bibir Zi Yi sedikit terangkat, saat mengetahui hal ini.
Kebetulan dia sedang membutuhkan uang, dan ada orang yang memberinya uang. Tentu dia tidak akan menolak.
Keesokan harinya.
Setelah selesai sarapan, Zi Lian langsung berkata kepada Zi Xu dan Li Peirong, "Paman dan bibi ketiga, aku ingin membawa Dik Yiyi pergi berbelanja dan melakukan perawatan kecantikan."
Zi Xu menunjukkan ekspresi tidak setuju.
Li Peirong juga ingin Zi Yi pergi untuk melihat dunia dan bersenang-senang di Ibukota Di jadi dia menyetujuinya, "Ah Xu, biarlah Yiyi dan Lianlian pergi keluar untuk main bersama. Kamu tidak mungkin bisa terus mengurung Yiyi di hotel. Kalau menahannya terlalu lama sampai dia merasa tidak nyaman, orang yang akan dirugikan adalah kamu."
Zi Xu teringat tentang tingkah aneh Zi Yi yang diceritakan oleh Li Peirong semalam. Dia juga khawatir Zi Yi sengaja berpura-pura patuh saat ini dan nanti akan mempermalukannya saat datang ke kediaman keluarga He. Jadi dia berkata kepada Zi Yi, "Boleh keluar, tapi tidak boleh membuat masalah, lalu… Harus pulang sebelum siang hari."
Zi Yi mengerutkan bibirnya tanpa menjawab, membuat beberapa orang itu mengira dia tidak bersedia.
Wajah Zi Xu terlihat marah lalu berkata, "Jika kamu tidak setuju, tinggal di hotel saja."
Li Peirong segera memberi isyarat kepada Zi Yi melalui matanya, "Yiyi, kamu berjanjilah kepada ayahmu. Ibukota Di tidak bisa disamakan dengan Kota S ada banyak orang yang tidak boleh kita ganggu… Nanti saat kamu sudah menikah dengan Tuan muda keempat keluarga He, kamu bisa bermain sesukamu."
Setelah mendengar ucapan Li Peirong, akhirnya ekspresi marah Zi Xu mereda dia lalu berkata, "Yang dibilang ibumu itu benar. Setelah kamu menikah dengan Tuan muda keempat keluarga He, kamu bisa bermain sesukamu."
Akhirnya, Zi Yi berkata, "Aku mengerti."
Zi Xu merasa puas lalu berkata, "Lianlian, awasi Yiyi dengan baik."
"Baik, Paman Ketiga."
Begitu keluar dari hotel, Zi Lian berkata kepada Zi Yi sambil tersenyum, "Dik Yiyi, alasan yang aku buat ini bagus, kan."
Zi Yi melihatnya sekilas lalu berkata, "Bukankah kita mau pergi menonton kompetisi balap mobil? Ayo pergi sekarang."
Saat melihat Zi Yi begitu tidak sabar, Zi Lian bergegas menekan sudut bibirnya yang melengkung ke atas lalu sengaja berbisik, "Jangan terburu-buru. Kita harus mengelabui sopir terlebih dahulu. Kalau tidak, Paman ketiga pasti akan marah jika tahu."
Zi Lian sudah merencanakan rutenya dari awal. Dia meminta sopir untuk mengantar mereka ke alun-alun pusat terlebih dahulu lalu meninggalkan sopir setelah tiba di sana. Setelah itu, mereka naik taksi untuk pergi ke sirkuit balap mobil internasional Ibukota Di.
Sirkuit balap mobil internasional Ibukota Di terletak di bagian utara Ibukota Di, ini merupakan sirkuit F1 paling maju dan menantang di dunia internasional saat ini.
Saat mereka berdua ke sana, sudah banyak mobil terkenal dan mewah diparkir di luar sirkuit balap mobil. Anggota mereka adalah Tuan muda dan Nona dari keluarga kaya yang sedang membentuk kelompok berisi tiga atau lima anggota dan berjalan menuju gerbang sirkuit balap mobil.
Zi Lian belum pernah berhubungan dengan mobil balap sebelumnya. Dia merasa orang yang main balap mobil adalah anak orang kaya yang suka bersenang-senang, sedangkan dia tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan. Setelah melihat situasi seperti ini, dia merasa sedikit tercengang lalu berkata, "Bisa-bisanya ada begitu banyak orang yang datang menonton balap mobil."
Zi Yi melihatnya sekilas lalu membuka pintu mobil taksi dan berjalan keluar.