Randy membawa kabur Ira dari teman-temannya yang sudah menyadari keanehan ini. Mereka berdua bersembunyi di balik pilar-pilar gedung bekas mereka bertarung. Randy tidak perlu menutup mulut gadis itu karena sudah memerintahnya.
"Sialan sekali, jika bukan karena kau, aku pasti sudah berteriak memanggil mereka..." Ira mengintip teman-temannya yang mendatangi tempat bekas terjadinya pertarung dari balik pilar.
Antara kesal dan takut bercampur aduk dalam dirinya.
"Tenanglah, mereka tidak akan menyadari hawa keberadaanmu di sini! Kau sepenuhnya tidak akan terdeteksi." Randy menjelaskan sambil ikut mengintip dari balik pilar.
Saat ia mengintip sebuah keterkejutan terjadi saat dia melihat wajah-wajah familiar berdiri di sana.
"Rambut hitam yang diikat kebelakang, Celicia sang Ketua Osis, rambut merah muda twintail, Windy si idol kelas, rambut biru panjang dengan sifatnya yang pemalu, Naura sang sekertaris OSIS. Jadi ini kenapa para laki-laki di sekolah terlihat lemah? Lawan mereka adalah orang-orang yang punya kekuatan seperti ini." Matanya menajam dan fokus ke pakaian mereka.
Ira yang menyadari tatapan mata Randy, langsung menyikut si mesum itu.
"Aduh!" Randy bersuara.
Suaranya terdengar oleh mereka dan langsung menoleh ke tempat dua orang yang berperilaku bodoh itu.
Randy memiliki refleks yang cepat dan langsung bersembunyi dengan cepat sebelum para gadis melihatnya.
"Habislah kau, aku akan bebas setelah ini." Ira menatap Randy dengan tatapan puas.
Tapi Ira lupa kalau semua tindakannya bisa diatur oleh Randy. Laki-laki itu berbalik tersenyum ke arahnya. "Ira majulah sambil membawa ini. Beritahu kalau kau yang mengalahkannya," ucap Randy dengan senyum kejam sambil memberikan sesuatu pada Ira.
Tanpa banyak tanya, Ira langsung memperlihatkan diri ke teman-temannya sambil melambaikan tangan pada mereka. Wajah terkejut dan bahagia bercampur pada mereka.
"Ira dari mana saja kau?!" Celicia berlari menuju Ira.
Dengan cepat Celicia langsung memeluk tubuh Ira yang terlihat kelelahan. Celicia tidak menyadari kalung Ira yang mulai menghitam. Sepertinya hal itu hanya bisa dilihat oleh Randy dan Dalor.
"Aku tadi bertemu Justiciar di jalan, jadi aku harus mengalahkannya!" Ira mengelus rambut Celicia yang sedang memeluknya.
"Kupikir kau kenapa-kenapa karena ular itu." Celicia menguatkan pelukannya.
"Tenanglah, semuanya baik-baik saja. Ular tadi sudah kukalahkan!"
"Kau kalahkan?!" (Naura)
"Ah?!" (Windy)
Mereka berdua kaget dan berjalan mendekati Ira. Celicia yang mendengar pernyataan Ira langsung melepas pelukannya dan menatap Ira dengan tidak percaya.
"Ehe" Ira tersenyum sambil memperlihatkan kunci palsu yang sudah dibuat Randy untuknya.
"Bagaimana bisa?!" Celicia melototi kunci bermotif ular itu.
"Kau hebat sekali, Ra!" (Naura)
"Ah, sayang sekali... padahal aku ingin merobek-robek ular itu setelah melawan para Justiciar." (Windy)
Ira yang mendengar kata Justiciar langsung memindahkan pandangannya ke Windy.
"Justiciar? Tunggu, dimana mereka sekarang?!" (Ira)
"Mereka pergi meninggalkan kita." (Celicia)
"Me-mereka pikir ular itu kabur..."(Naura)
"Eh... rupanya ular itu sudah kau kalahkan, ini adalah tangkapan besar buat kita, ya kan Ira?" Windy tersenyum sambil memerah seperti sedang terangsang.
"Eh iya!" Ira tersenyum sambil menonaktifkan pakaiannya.
"Kenapa kau menonaktifkan pakaianmu?" Celicia bertanya keheranan.
"Eh?" Ira tersadar kalau Time Fracture baru berjalan selama 2 jam.
"Sepertinya Ira kelupaan kalau masih ada 4 jam lagi sebelum Time Fracture selesai, hi hi hi." Windy tersenyum tajam sambil melihati Naura yang terdiam.
"Hm hm hm" Naura mengangguk-ngangguk malu untuk menjawab Windy.
"Ha ha ha ha!"
Tawa mereka terdengar di merahnya dunia Time Fracture itu tanpa ada yang sadar sama sekali tentang Ira yang sudah terkena Dark Corruption sampai selesainya Time Fracture.
Sementara itu, Randy terbang menggunakan sayapnya mengikuti 2 Justiciar yang pergi meninggalkan lokasi monster itu. Mereka berdua terbang menuju suatu tempat di ketinggian.
"Mereka cepat sekali?! Meskipun sudah pakai sayapmu masih sulit terkejar!" Randy komplain pada Dalor soal sayapnya.
"Elu kesulitan bukan karena sayap gue jelek, tapi karena kita terbang rendah dan harus menghindari mobil-mobil dan rumah-rumah warga!" Dalor menjelaskan.
Terbang tinggi bukanlah pilihan terbaik saat ini. Randy tidak akan menunjukkan dirinya sebelum melihat siapa para Justiciar itu.
"Bos, ngape elu ngikuti mereka?" Tanya Dalor yang bingung.
"Aku sudah punya mata-mata di dalam Valkyrie, kenapa tidak memasukkan Justiciar juga?" Randy tersenyum iblis bahkan melebih Dalor itu sendiri.
"Tunggu dulu tuan, elu harus menyempurnakan Dark Corruption lu pada Ira dulu sebelum mencari yang lain!" Dalor menegur.
"Dark Corruption?"
"Saat kau memasukkan energimu pada gadis itu. Sedikit demi-sedikit kalungnya mulai menghitam, saat kalung itu sudah sepenuhnya hitam. Benda itu akan membentuk kalung yang baru dan membuat penggunanya akan tidak bisa melawan kehendakmu! Itulah kekuatan yang kau lakukan padanya, Dark Corruption."
Mata Randy melebar karena terkejut dan kehilangan kendali. Randy yang tidak mengendalikan terbangnya harus merasakan bagaimana rasanya menabrak mobil saat terbang.
"Ouch!"
Benjol terlihat di kening bocah itu.
"Kenapa kau tidak bilang kalau yang kulakukan adalah hal seperti itu?!" Randy meninggikan volumenya.
"Kupikir karena elu seorang cowok elu akan suka hal kayak begituan?!" Dalor mengangkat 2 bahunyu sambil menyilangkan 2 tangan lainnya.
"Oh tentu saja aku suka!" Pipinya memerah. "Tapi gak gitu juga!" Raut mukanya langsung berubah jadi jengkel. "Kenapa aku malah jadi monster dewasa yang ada di anime berkultur?!"
"Elu gak bilang-bilang sih!" Dalor menggarut kepalanya.
"Jadi, apa ada cara membatalkan Dark Corruption?" Randy mengangkat bahu kanannya.
Saat ini Randy sedang duduk selonjoran di belakang mobil yang habis dia tabrak. Dia melihati bulan merah yang indah tapi juga mengerikan itu.
"Tidak, tapi elu bisa mengubah efeknya dari Dark Corruption yang mengandalkan kendali penuh dengan Justice of Word yang mengandalkan kata-kata emasmu untuk membuat semua orang yang ajak bicara akan percaya dengan apa yang kau katakan."
"Justice of Word, kebenaran dari kata.... Jadi bagaimana caranya?" Randy bertanya sambil menggigit jarinya.
"Nanti saat bertemu Ira, kau tinggal katakan saja yang sebenarnya. Seperti, apa tujuanmu, kenapa kau melakukan ini, atau kata-kata emas lainnya."
"Apakah itu akan benar-benar berhasil?"
"Semua yang menyerap energimu akan mempercayai setiap kata-katamu. Tapi jangan keterusan, karena manusia juga punya yang namanya keraguan. Justice of Word hanya menambah presentase keberhasilan kata-katamu dipercaya." Dalor menjelaskan cara agar Randy tidak terlihat seperti tokoh jahat dalam anime berkultur.
"Hah.... sepertinya aku mengerti maksudmu. Tapi sebaiknya aku pulang saja." Randy mulai menguap.
"Elu sudah ngantuk?"
"Diamlah, aku tidak mau ketiduran di sini dan akan ditabrak mobil-mobil saat Time Fracture selesai."
Randy berdiri dari tempatnya selonjoran dan bersiap untuk pulang.
Badannya sudah tidak tahan menahan kantuk di mukanya. Akan semakin buruk jika dia meneruskan berada di sini. Dia bisa tertabrak mobil-mobil yang melintas saat Time Fracture berakhir. Belum lagi kecepatan kendaraan mereka juga sangatlah cepat.
"Rain of Chain!"
Sebuah tembakan mengenai pas di depan Randy.
"Hah?"
Randy melihat ke atas. Matanya kembali dibuat tidak percaya saat melihat salah satu temannya terbang melayang menggunakan baju yang tertutupi oleh besi.
Untungnya yang menjadi lawan Justiciar itu bukanlah dia, melainkan Valkyrie yang ada di depannya.
Serangannya tadi hanyalah peluru nyasar.
"Farida?!"
Di atas sana Farida sedang bertarung melawan Ira yang sepertinya dari tadi melirik ke arah Randy yang terdiam di tengah jalan. Mata Ira seakan mengintruksikan kalau ini adalah saat yang tepat untuk pergi.
Randy tidak bisa berdiam terus di sana. Dia mengandalkan waktu ini untuk kabur dari tempat itu.
Ini belum saat yang tepat buat laki-laki itu untuk menampakkan dirinya. Dia masih harus mempersiapkan beberapa hal.
---
Namun...
"Apa kau akan meninggalkan bawahan begitu saja?" Nada serius Dalor keluar saat memarahi bocah itu.
"Dalor?" Langkah Randy terhenti setelah mendengar teguran Dalor.
"Kau bilang kau tidak mau jadi penjahat, kan? Kalau gitu selamatkan gadis yang sudah menyelamatkanmu!" Dalor yang biasanya terlihat malas dan bodoh amat berubah menjadi sangat pengertian di saat terpenting ini.
"Maafkan aku, Dalor. Maaf karena sudah terlalu fokus pada tujuanku!" Randy berjalan mendekat ke tempat pertarungan mereka.
Dia menyadari kesalahannya saat ini, sebagai laki-laki yang dia lakukan saat ini sangatlah tidak terpuji. Belum lagi dia bilang dia tidak mau jadi penjahat, maka dia harus mengubah mindsetnya yang saat ini.
---
Terlihat kalau Ira bahkan bukan lawan yang dapat menandingi Justiciar itu. Tak ada satupun serangannya yang mempan untuk melukai Farida.
"Maafkan aku, Farida. Tapi aku akan main kasar! Aku memanggilmu, Jormungandr!"
Sebuah lingkaran bewarna hijau muncul di jalan raya. Ular yang telah dilawan tadi keluar dari lingkaran itu.
"Hah?!" (Ira)
" Itu, kan?!" (Farida)
Mereka berdua terkejut tapi yang lebih terkejut adalah Farida. Dia yang berpikir kalau ular itu telah hilang karena suatu alasan malah harus menghadapinya tepat di depan matanya.
Mulut ular itu membuka dan bersiap menyerang.
"RAGNAAAROOOK!"
Segerumbulan batu yang terbakar keluar dari mulut ular itu menuju tempat mereka berdua sehingga membuat mereka berdua terpisah.
"Ayunda!" Seseorang Justiciar lain menolong Farida yang terdiam di sana.
Saat melihat kesempatan itu, Randy langsung terbang menggunakan sayapnya dan melesat ke tempat Ira.
"Ira, ikuti aku!"
"Ya tuan!"
Tak lama setelah itu, ular itu menghilang dan tidak meninggalkan jejak sama sekali.
Farida menoleh ke tempat Ira namun tidak dapat melihatnya berada di sana.
"Sial, apa yang sebenarnya terjadi?!"
Farida mengepalkan tangannya karena kesal.
Gadis yang disampingnya mencoba menenangkannya tapi dia tidak punya keberanian yang cukup untuk melakukannya. Dia menurunkan tangannya kembali.
Merahnya suasana Time Fracture tetap terasa sampai waktunya berakhir. Tidak ada lagi yang terjadi setelah itu selain Randy yang berpisah dengan Ira sebelum Randy pulang ke rumah.