Hujan mulai mereda, air berjatuhan dari daun-daun yang basah dan tanah begitu becek akibat hujan yang telah terjadi. Mereka terus berjalan dengan tenang tanpa ada hambatan apapun. Medusa sangat antusias kepada Arth dan ada begitu banyak yang ingin di tanyakan oleh Medusa kepada Arth, pertanyaan yang paling ingin di ketahui oleh Medusa adalah kerajaan DARK Flame.
"Mengapa kau ingin ke kerajaan DARK Flame?" Tanya Medusa dengan raut wajah penasaran.
"Aku tidak akan memberi tahu mu! Mungkin kamu akan merasa aneh jika aku menjawabnya" jawab Arth dengan nada rendah sambil tersenyum.
Medusa menganggukkan kepalanya "aku mengerti! Ada suatu hal yang kamu harus sembunyikan, tidak apa-apa kamu memberitahu masalah itu, namun masalahnya adalah apakah orang lain akan percaya dengan masalah itu! Bukan begitu?"
"Ya!...kau benar. Memberitahu mu bukan masalah besar bagiku, namun apakah kau akan percaya dengan semua perkataan ku?" Jawab Arth. Tiba-tiba tongkat Arth terjatuh dengan sendirinya dan berubah wujud menjadi sosok manusia. "Mine! Kenapa kamu berubah?" Tanya Arth dengan terkejut.
"Aku bosan ayah!" Jawab Mine.
Medusa begitu terkejut ketika melihat sebuah tombak yang tiba-tiba berubah wujud menjadi manusia. "Aku tidak tahu bahwa ada manusia yang bisa berubah menjadi sebuah senjata" ujar Medusa dengan takjub.
"Hahaha... sebenarnya Mine bukan manusia dan juga bukan senjata. Akan tetapi sebuah sihir yang bisa menggabungkan antara jiwa dan senjata dan jadilah bentuk sempurna yaitu Mine" jawab Arth sambil tertawa.
"Dari tadi aku dicuekin!" Tiba-tiba Shivi cemberut.
***********
Sementara itu, Silvanus terus berlari dengan kecepatan tinggi untuk menyusul yang lainnya. "Aku harap kalian sudah berada di tempat yang aman!"
Tiba-tiba ada sebuah cahaya dengan kecepatan tinggi menyusul Silvanus. "Brugg" cahaya tersebut menabrak Silvanus hingga terjatuh.
Cahaya tersebut terus memutari Silvanus yang tergelatak dan kemudian cahaya itu berubah menjadi sosok Nekara. "Hahaha...kau kira kau bisa lari dari ku? Hah...jangan bercanda. Aku tidak akan membiarkan mu lolos dari ku sebelum urusan ku dengan mu selesai!" Ujar Nekara sambil tertawa terbahak-bahak.
"Ukh...baiklah! Aku akan melawan mu sekali lagi" jawab Silvanus sambil mencoba untuk berdiri.
"Ternyata kau kuat juga sebagai salah satu dewa legendaris. Kau tahu? Kau cuman dewa legendaris bawahan yang ingin di kagum-kagumi oleh orang lain. Ingat saja! Kau cuman sampah yang bergerak dan ingin dipuji oleh orang lain. Mereka memujimu akan tetapi mereka tidak mengetahui apa yang dipuji dari mu. Bisa-bisanya mereka bisa dibohongi oleh mu, sungguh ironis sekali"
"Diam!" Ujar Silvanus dengan raut wajah kesal dan perasaan yang penuh dengan dendam.
"Jika kau ingin aku diam, maka bunuh lah aku. Dengan begitu, kau tidak bisa mendengar semua kata-kata ku...hahaha"
"Syutt" tiba-tiba Silvanus bergerak dengan kecepatan kilat ketika Nekara masih berbicara dan langsung memukul perut Nekara dengan sangat dalam. "Huek" Nekara mengeluarkan darah dari dalam mulutnya. Silvanus kemudian memukulnya sekali lagi dengan tenaga yang lebih tinggi hingga Nekara terlempar dan terjatuh.
"Uhuk...uhuk...beraninya kau menyerang ku yang sedang bicara" ujar Nekara dengan kesal.
Tiba-tiba Silvanus merasakan kekuatan aneh yang datang dari dalam tubuhnya seakan-akan ada yang memanggil dirinya dari kekuatan tersebut. "Apa ini? Ada apa dengan tubuhku?" Ujar Silvanus yang begitu keheranan sambil melihat kedua tangannya yang berubah menjadi sisik naga yang membeku.
"Blumm" tiba-tiba penglihatan Silvanus mulai menghilang seakan-akan ia akan pingsan dan terjatuh. "Apa yang terjadi pada ku? Kenapa ini?"
Nekara keheranan ketika melihat Silvanus yang tiba-tiba diselimuti oleh kabut es berpetir. "Apa itu? Kenapa tiba-tiba aku merasakan sebuah sihir yang besar pada Silvanus?" Ujar Nekara dengan keheranan sambil menyaksikan apa yang terjadi pada Silvanus.
Tiba-tiba Silvanus tergeletak dan tidak sadarkan diri akibat dari kabut es tersebut.
"Dimana aku?" Tiba-tiba Silvanus terbangun dan sudah berada di dimensi lain seakan-akan sedang bermimpi.
"Kau ada di dimensi ku sekarang!" Tiba-tiba seseorang menjawab pertanyaan Silvanus.
Silvanus kemudian menoleh ke arah suara tersebut. "Apa?...apakah ini mimpi?" Silvanus begitu terkejut ketika menyadari bahwa orang yang menjawab pertanyaan Silvanus adalah seekor naga es yang sangat besar yang berada di hadapannya. Silvanus begitu panik sambil langsung mengeluarkan pedang legendaris miliknya.
"Jangan takut...aku tidak akan melakukan apapun terhadap mu!" Ujar naga es tersebut.
"Siapa kau?" Tanya Silvanus dengan panik dan ketakutan.
"Aku adalah Zekarus salah satu naga legendaris di dunia Darkness Light" jawab naga tersebut sambil menyombongkan dirinya.
"Siapa? Aku tidak mengenal mu!" Kata Silvanus dengan polos.
"Akh...kau tahu naga api legendaris yang bernama Ragan?" Tanya Zekarus dengan kesal.
"Ooo...aku tahu! Ragan adalah naga es legendaris sebagai pelindung kerajaan DARK Flame bukan? Dia sangat ditakuti oleh semua makhluk hidup!" Jawab Silvanus.
"Tidak ada bedanya Ragan dengan aku! Aku adalah musuh bebuyutannya. Kami bertarung sudah lebih berjuta-juta tahun sehingga terbentuk sebuah tempat yang dimana tempat itu ber-musim dingin dan panas di satu tempat! Namun, kami berhenti bertarung akibat ada seorang iblis yang mengalahkan Ragan hingga pada akhirnya aku merasa bosan dengan hidup ku!"
"Terus apa urusan mu dengan ku? Zekarus" tanya Silvanus dengan tatapan sinis.
"Hahaha...aku akan menawarkan sebuah kontrak! Bagaimana?"
"Kontrak? Apa yang kau inginkan dan apa yang ku dapatkan dari kontrak tersebut!" Tanya Silvanus dengan penasaran.
"Aku akan menggunakan tubuh mu untuk melawan Nekara. dengan begitu, semua teman-teman mu akan selamat!" Jawab Zekarus sambil tertawa.
"Terus apa yang kamu inginkan dari ku?"
"Aku sudah mengatakannya tadi! Bahwa aku akan mengambil tubuh mu dan kamu akan menyelamatkan semua teman-teman mu" jawabnya dengan sinis.
"Kenapa kau mengetahui itu?"
"Hahahaha... pertanyaan bodoh apa lagi ini...aku sudah berdiam diri di dalam dirimu semenjak kau tinggal di dalam goa es. Kau tahu? Negri es tercipta akibat sihir ku yang memancar besar di tempat itu ketika bertarung Ragan. Begitu juga dengan negri api, negri api tercipta akibat sihir yang keluar dari Ragan. Lupakan itu! Aku berada di dalam tubuh mu sudah lama sekali. Dan aku melihat ada seseorang yang berkekuatan tinggi ketika melawan mu! Aku sangat penasaran dengannya dan ingin menemuinya"
"Maksud mu Arth?" Ujar Silvanus.
"Jadi namanya adalah Arth...hahaha...jadi. bagaimana? Apakah kamu akan menerima kontrak dengan ku? Ingat saja! Kau mempunyai teman yang harus kau lindungi!" Zekarus terus membujuk Silvanus dengan kata-kata yang terus dikeluarkanya. dan pada akhirnya Silvanus termenung berpikir untuk mengambil keputusan yang bijak.
"Aku menerima kontrak itu dengan mu!" Jawab Silvanus dengan yakin.
"Hahahahahaha" Zekarus kemudian langsung memasuki tubuh Silvanus sehingga mata dan penampilan Silvanus langsung berbeda dari sebelumnya. Tubuh Silvanus sudah sepenuhnya dikendalikan oleh Zekarus. "Hahaha...aku akan membunuh mu Nekara, Arthous, Zabtaruk dan Ragan...hahaha" Zekarus begitu antusias dengan tubuh barunya.