Zahra terbangun dari tidur, beberapa hari ini dia hanya menghabiskan waktunya memejamkan kedua mata dan membawa dirinya ke alam mimpi. Dia tidak ingin memperpanjang cerita. Dia tidak ingin membiarkan dirinya hidup terlalu lama di dunia nyata. Karena hatinya terlanjur terluka. Karena hatinya menyimpan derita. Hati itu belum bersuara. Hati itu masih bersedih karena kepergian sang ibu yang begitu menyayat dada. Karena itulah dia mencoba melupakan segalanya. Mencoba membiarkan dirinya hidup dalam kesedihannya sendiri. Mencoba membiarkan dirinya bersembunyi dari semua kenyataan yang ada dan salah satu caranya adalah dengan tertidur.