Pertengkaran demi pertengkaran diantara keduanya terus berlanjut. Pertengkaran yang melalui ponsel itu tak berhenti disitu saja karena setiap orang memaksakan kehendak mereka masing-masing dan menganggap bahwa pendapat mereka lah yang paling benar. Bahwa pendapat menikah adalah yang paling benar di seluruh dunia karena itulah semua orang hanya berupa aku pada pendapat mereka masing-masing tanpa mau membuka pikiran atas pendapat orang lain.
Begitu juga pertengkaran yang tersedia di diantara arya dan juga ayahnya. Berdua terus aja bertengkar memaksakan pendapat mereka kepada orang lain. Mereka berdua terus aja bertengkar dan tidak mendengarkan pendapat dari orang lain. Pertengkaran itupun terus berlanjut bahkan akhirnya pria paruh baya itu mematikan ponsel dan membuang ponselnya begitu saja.