Pria paruh baya tersebut memulai pembicaraan tentang pengangkatan Sinta yang akan menduduki posisi sebagai manajer produksi perusahaan tersebut. Arsyad Ibra Pratama duduk di bangku kekuasaannya memperkenalkan putrinya sebagai salah satu manager di perusahaan itu.
Beberapa orang setuju dan mendukung keputusan dari Arsyad Ibra Pratama tentang pemilihan manager produksi perusahaan mereka. Tetapi beberapa orang lainnya tidak menyetujui semua keputusan yang dibuat oleh pria paruh baya tersebut. Mereka menganggap bahwa sinta bukan masuk seorang yang pantas untuk duduk di posisi manager di hari pertama nya bekerja di perusahaan. Sinta selama ini bahkan tidak mengenali seluk beluk perusahaan dengan benar selalu bagaimana mungkin dia kemudian bisa menutupi posisi sebagai manajer dalam waktu yang sangat singkat. Semua ini menjadi perdebatan diantara para karyawan.