Pemuda tampan tersebut masih tetap merasa curiga dengan kehadiran sinta secara tiba-tiba. Seakan-akan kehadiran wanita itu adalah bagian dari sandiwara dan bagian dari rencana mereka. Tetapi dia tidak berkata apa-apa, sebab dia masih tidak memiliki bukti yang kuat bahwa adiknya memiliki hubungan dengan Deva.
Zahra harus kembali ke rumah sakit karena keadaannya belum membaik. Arya mendorong kursi roda milik istrinya namun tiba-tiba kursi roda itu tersandung sebuah batu hingga membuat tubuhnya sedikit berguncang.
"Aduh!" ucap wanita itu merasakan sakit di bagian perutnya. Spontan dia memegang perutnya dan darah pun kembali mengalir.
"Zahra, apakah kamu baik-baik saja? Maafkan aku! Aku tidak melihat ada batu." ucap Arya yang merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa istrinya. Pemuda tampan itu benar-benar tidak melihat sebuah batu terletak di hadapan mereka.