Zahra mengerti bahwa dia hanyalah tawanan bagi suaminya. Suaminya terus bertindak sesuka hati kepada dirinya. Suaminya terus aja bertindak sembarangan kepadanya tak peduli perasaan wanita itu. Sebagai tawanan wanita tersebut tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti semua kata suaminya.
Ingin sekali dia memberontak, ingin sekali dia berteriak, menyatakan kepada semua orang tentang hubungan pernikahan sebenarnya yang di jalannya. Mengatakan kepada semua orang tentang rahasia pernikahan itu dan juga tentang sikap arya yang sebenarnya. Tetapi berulang kali wanita itu menghentikan niat yang ada di dalam hatinya karena dia tak akan sanggup melihat ibunya bersedih.
Dengan terpaksa dia akhirnya mengikuti langkah Arya. Kedua mata wanita itu memanas ingin sekali meneteskan air mata tetapi dia mencoba semua tenaga untuk menahan nya. Tiba-tiba Arya menghentikan langkahnya. Zahra yang tidak melihat keadaan sekitar tiba-tiba menabrak tubuh Arya.
