Zahra pun setuju dengan keinginan suaranya. Wanita itu mendekati sang suami dan memberikan obat di tangannya. Memberikan air minum lalu menunggu suaminya minum obat di hadapannya. Pemuda tampan itu merasa ragu karena dia benar-benar tidak sedang sakit tetapi apa yang bisa dilakukan ya wanita itu terus berusaha untuk mengancam dirinya.
Keadaan di sana tidak terkendali karena zahra masih duduk di hadapan suaminya menunggu pemuda tampan intel meminum obat pemberiannya. Karena zahra masih berada di sana untuk memastikan selamanya meminum obat itu.