Namun sungguh kesedihan itu membuat dirinya tak mampu menahan air matanya sendiri wanita tersebut hanya bisa mengalihkan pandangan menatap keluar jendela lalu menambahkan tubuhnya di kursi mobil yang ia sumpah my sambil terus membiarkan air matanya membasahi wajahnya.
Hatinya bertanya-tanya apakah sebenarnya yang terjadi di sana hatinya bertanya-tanya apakah sebenarnya yang ada dalam pikiran suaminya mengapa suaminya begitu kejam kepada dirinya mengapa suaminya seolah-olah seperti pria yang tidak ber perasaan. Dia masih tak menyangka jika suaminya begitu kejam tadinya dia berfikir bahwa di balik ke kediaman suaminya masih terdapat kelembutan hati masih terdapat kebaikan hati karena sering sekali santi melihat kebaikan yang ditunjukkan oleh pemuda tampan itu kepada kedua orang tuanya saat kedua orang tua itu masih hidup di dunia tetapi kenyataan yang ada di hadapannya sekarang terlihat berbeda pria itu benar-benar tak memiliki perasaan pria itu benar-benar tak memiliki hati nurani.