Dokter nasir menyesali karena dia tak mengenali pemilik rumah sakit tersebut. Dokter nasir menyesali diri karena dia tak mengetahui jika dio adalah pemilik rumah sakit itu jika dio adalah putra terdiri dari rumah sakit besar tersebut. Dia menyesali diri karena dia tidak mengetahui bahwa pemuda tampan itu adalah pemilik perusahaan. Jika saja dia mengetahuinya dari awal maka dia tidak akan bersikap demikian. Jika dia mengetahuinya sejak awal makan dia tidak akan bersikap bertambah dan membiarkan jabatan yang menghilang dengan mudah keadaan sudah terbalik pernyataan yang mengatakan sesuatu di luar jangkauan pikiran dari dokter Nasir. Pria itu diusir dengan sangat kejam tetapi dia kembali berteriak untuk memohon agar bisa berbicara dengan dokter dia. Dia ingin mengatakan sesuatu kepada dokter muda tersebut setelah mendengar teriakan yang tiada henti akhirnya dokter dio memberikan kesempatan kepada dokter nasir untuk berbicara dengannya.