Chereads / Rahasia Pernikahan Zahra / Chapter 26 - Didekati Teman Laki-laki

Chapter 26 - Didekati Teman Laki-laki

"Maling!"

"Maling!"

"Maling!" pelayan itu berteriak dengan kencang. Suaranya mengundang semua orang yang ada dalam rumah keluar menuju taman belakang. Arya menjadi salah tingkah. Dia takut jika dirinya dikenali.

"Ada apa bi?" seorang wanita paruh baya bertanya kepada pelayannya. Arya menatap wanita itu ternyata dia adalah tante Bella. Semua kecurigaan nya benar bahwa di rumah ini tinggallah seorang tante yang dulu pernah dia temui di desa. Tetapi tak berapa lama muncul wanita lain di belakang wanita tersebut. Di adalah ibu dari Arya. Pemuda tampan itu semakin bertanya-tanya alasan ibunya berada di sana.

"Nyonya, ada pencuri yang masuk ke rumah kita!" pelayan itu menjelaskan kepada majikannya tentang kehadiran Arya yang tiba-tiba sudah ada di rumah mereka.

"Tidak, tidak Nyonya. Saya pengantar makanan yang tersesat, rumah ini begitu besar hingga saya lupa jalan masuk," ucap pemuda tampan itu memberikan alasan.

"Bagaimana bisa pengantar makanan seperti kamu masuk ke dalam rumah kami?" tante Bella tak terima jika ada orang lain yang masuk ke dalam rumah mereka. Dia mendekati pria itu. Mencoba menyelidiki yang lebih jauh. Langkah kakinya semakin dekat dan kini antara tante Bella dan juga Arya hanya berjarak beberapa sentimeter.

Arya sudah ketakutan, jika wanita itu mencurigai penyamarannya maka semuanya pasti akan berantakan. Jika mereka membongkar penyamaran Arya, maka rencana pemuda tampan itu untuk menemukan kebenaran di balik semua peristiwa akan sia-sia.

Tante Bella sepertinya mencurigai pria yang ada di rumahnya tersebut. Dia berencana membuka kacamata dari pria itu. Arya semakin ketakutan tetapi dia tak tahu bagaimana cara menghindarinya.

"Tante!" suara Sinta menyelamatkan sang pemuda tampan. Gadis itu tiba-tiba datang dan menghentikan gerakan tante Bella yang ingin membuka kacamata Arya.

"Dia hanya pengantar makanan tante. Biarkan dia pergi!" ucap Sinta.

"Tapi, bagaimana dia bisa masuk ke dalam rumah kita?" tanya wanita paruh baya itu.

"Ya, aku yang mengizinkannya tante, tadi pria itu sakit perut dan aku mempersilahkan nya masuk ke toilet pelayan. Sudahlah, tak perlu diperpanjang. Sekarang biarkan dia pergi." akhirnya akan membiarkan Arya pergi begitu saja. Meski tante Bella masih sedikit curiga dengan pria tersebut namun dia tak ingin berdebat dengan Sinta. Gadis itu bisa memberontak dan marah.

"Bagaimana keadaan wanita itu?" wanita yang dikenal sebagai ibu dari Arya bertanya kepada tante Bella.

"Dia masih tetap merepotkan. Kenapa kita tidak membunuhnya saja? Aku sudah tidak sabar menghadapinya," jawab tante Bella. Perbincangan di antara kedua wanita paruh baya itu masih terdengar sumardi telinga Arya yang berjalan hendak meninggalkan rumah tersebut. Suara itu semakin meyakinkan pemuda tampan jika di rumah itu terdapat sebuah misteri luar biasa. Dia harus mengetahui siapa orang yang ada dalam kamar yang terkurung dan terkunci. Dia juga harus mengetahui tentang kebenaran masa kecil ibunya.

Tetapi hari ini sebaiknya dia pulang terlebih dahulu. Dia tidak bisa memaksa pembongkaran kebenaran itu karena semuanya akan kacau. Bersabar untuk mendapatkan dan menjalankan rencana yang lebih baik adalah satu-satunya solusi yang bisa diambil untuk saat sekarang ini. Arya segera naik ke atas motor yang dipinjam dari seorang pria yang akan mengantarkan makanan ke rumah tersebut. Dengan memberi beberapa lembar uang dia menukar dirinya dengan pria itu. Pria yang bekerja sebagai pengantar makanan tersebut tentu saja menerima tawaran dari Arya, kapanlagi dia mendapatkan rezeki dari hal yang tidak diduga duga seperti yang dia dapatkan sekarang ini. Setelah menyelesaikan misi nya di tempat itu artinya memutuskan untuk kembali pulang.

***

Di kampus ternyata kehidupan dan pelajaran yang dihadapi oleh Zahra tak semudah yang dibayangkan. Bahkan setelah seharian berada di sana, tak ada yang mau menjadi teman wanita itu. Zahra bertanya-tanya di dalam hatinya apakah penampilan yang ditunjukkan menjadi alasan mereka tidak ingin membuka komunikasi dengan dirinya. Ataukah ada alasan lain yang tersembunyi dibalik semua itu.

Tetapi Zahra kak mau memperpanjang cerita. Dia datang ke sana karena ingin menuntut ilmu. Dia tidak akan menyia-nyiakan uang Arya yang telah dikeluarkan demi dirinya. Wanita itu akan tetap bertahan di tempat tersebut apapun yang terjadi.

Pelajaran di kampus udah selesai. Hari ini tidak ada mata kuliah lagi yang perlu diikuti oleh Zahra. Tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk membeli pulang ke rumah sebab dia sudah berjanji kepada Arya bahwa dia kan menunggu kehadiran dari suaminya tersebut. Sesungguhnya Zahra merasa kesal karena bahkan dia tak bisa menghubungi suaminya untuk menanyakan apakah Arya benar-benar akan menjemputnya atau tidak sebab dia sudah menunggu lebih dari satu jam.

Wanita itu mulai bosan duduk sendirian di taman kampusnya. Dia mencoba membuka lembaran-lembaran pelajaran yang dipelajari di kelas untuk mengulang pelajaran tersebut. Tetapi lama-kelamaan dia juga semakin tak bisa membaca semua buku buku itu karena pikiran dan hatinya masih fokus pada suaminya yang belum juga datang menjemput.

"Selamat sore!" sebuah suara mengagetkan Zahra. Itu sedikit mengangkat wajah untuk memeriksa siapakah yang hadir menemuinya. Alangkah terkejutnya Zahra ketika melihat seorang pemuda tampan kini berada di belakangnya. Tanpa meminta izin pria itu segera duduk di samping Zahra. Wanita itu merasa tidak nyaman dia pun menggeser tempat duduknya agar dirinya dan pria itu menjadi berjarak.

"Apakah kamu mahasiswa baru?" tanyanya. Zahra hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari pria tersebut. Dia tidak ingin berkomunikasi dengan pria di kampus karena dia takut akan menciptakan masalah dengan suaminya.

"Kenapa kamu belum pulang? Bukankah semua kelas sudah selesai?" lanjut ya bertanya.

"Aku sedang menunggu suamiku," jawab Zahra. Jawaban itu memunculkan kesedihan di wajah pria tersebut. Zahra tak mengenali siapa pria itu dan apa alasannya mendekati dirinya. Karena itulah Zahra harus bisa berhati-hati.

"Suami? Apakah aku begitu menakutkan hingga kamu harus berbohong bahwa kamu sudah menikah?" tanya pria itu yang mengira bahwa Zahra berbohong kepada nya. Zahra mengerutkan kening mendengar jawaban dari pria tersebut.

"Tidak, aku tidak berbohong. Aku benar-benar sudah menikah. Dan suamiku akan segera datang menjemput," jawab Zahra. Tetapi sepertinya pria itu masih tak percaya. Dia menatap Zahra dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Tatapan itu membuat Zahra merasa tidak nyaman. Wanita itu berdiri mencoba menghindari pria tersebut. Tetapi pria itu juga tak mengalah, dia mendekati Zahra bahkan berusaha menyentuh tangannya.

Disaat yang paling tepat, seorang pemuda tampan hadir dan menarik tubuh istrinya. Mendekatinya dalam pelukan kemudian melindunginya. Tubuhnya yang tegak berdiri di depan Zahra, biarkan wanita itu sembunyi di belakangnya. Kehadiran Arya yang tiba-tiba sangat mengejutkan Zahra.