Sinta merasa bahwa devi telah mengganggu kehidupannya. Tetapi ke sepertinya kali ini ia tidak bisa menghindari lagi wanita paruh baya tersebut. Sudah beberapa kali wanita paruh baya itu mencoba menghubunginya dan dia tidak menjawabnya. Kali ini sinta akan berusaha menjawab semua pertanyaan itu dia kan menjawab panggilan telpon dari wanita paruh baya itu.
"Ma, apakah dari tadi mama menghubungi aku?" sandiwara wanita itu pun dimulai.
Wanita paruh baya yang berada di seberang telepon akhirnya bisa bernapas lega ketika dia mendengar suara putri kesayangannya. Sejak tadi dia tidak bisa tenang sama sekali karena pikirannya selalu fokus pada keadaan putri yang tidak pernah mengangkat panggilan telepon dari dirinya. Wanita itu tampak senang dan tersenyum ternyata putrinya baik-baik saja.
"Iya nak. Mama sangat khawatir kepadamu. Kenapa kamu tidak menerima panggilan telpon dari mama?" tanya wanita paruh baya itu.