Pagi hari, Nurma terbangun dari tidurnya, namun, saat ia membuka matanya, ia tak menemukan sang bunda yang semalam tidur bersamanya.
Nurma pun bergegas menuju dapur untuk mencari sang bunda.
Dan benar saja, ternyata Ibu Ningsih sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga Tuan Hamdan Abbasy.
"Semalam Tuan Fawwaz tidak pulang, Bu?" tanya Nurma pada sang bunda.
Ibu Ningsih menggelengkan kepalanya karena memang ia tak melihat Fawwaz datang dan pergi ke kamar tidurnya.
"Memangnya Tuan Fawwaz tidak memberitau dirimu ke mana dia pergi dan jam berapa dia akan pulang?" tanya Ibu Ningsih pada sang putri.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Tuan Fawwaz berkata jika pergi bersama teman temannya, namun, ia tak memberitau saya kapan akan pulang!" ujar Nurma pada sang bunda.
"Ya, sudah, Bu! Tak perlu dipikirkan lagi, lebih baik saya membantu ibu untuk menyiapkan makanan saja sehingga masakan ibu cepat selesai!" ujar Nurma pada sang bunda.