"Pagi, Sayang!" ucap Fawwaz sambil mengecup kening Nurma yang masih tertidur pulas.
Jam telah menunjukkan puku setengah sembilan pagi, namun, Nurma kali ini Nurma tak bangun pagi seperti biasanya.
"Are you okay, Honey?" tanya Fawwaz memastikan sang istri dalam keadaan baik-baik saja. (Apakah kamu baik-baik saja, Sayang?).
Nurma pun hanya mengangguk, tak mengucao sepatah kata pun.
Tiba-tiba Nurma menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan langsung beranjak bangun dari tempat tidurnya.
Gadis berusia delapan belas tahun sekitar beberapa hari lagi itu langsung menuju ke kamar mandi.
Fawwaz yang melihat kondisi sang istri seperti itu menjadi khawatir, ia pun mengikuti Nurma.
Sampai di depan kamar mandi, Fawwaz mendengar Nurma sedang mual dan muntah sejadi-jadinya, seperti yang terjadi saat mereka berada di kampung.
"Sayang! Kamu tidak apa-apa?" tanya Fawwaz yang merasa khawatir.
"I-iya! Tenang saja!" ujar Nurma dengan suara pelan.